Oktober 15, 2025

Sebuah terobosan medis yang berpotensi mengubah lanskap ortopedi datang dari China. Tim peneliti di Provinsi Zhejiang berhasil mengembangkan sebuah lem bernama “Bone-02” yang diklaim mampu menyambung tulang yang patah hanya dalam tiga menit melalui satu kali suntikan. Inovasi ini digadang-gadang akan merevolusi penanganan patah tulang, yang selama ini seringkali memerlukan operasi invasif dan masa pemulihan yang panjang.

Terinspirasi dari Ketahanan Tiram

Ide di balik pengembangan “Bone-02” ini sangat unik dan terinspirasi dari alam. Ketua tim penelitian sekaligus ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Sir Run Run Shaw, Zhejiang University, Lin Xianfeng, menjelaskan bahwa inspirasi datang dari cara tiram menempel kuat di permukaan basah, seperti jembatan bawah air, bahkan di tengah arus dan gelombang yang kuat. Kemampuan alami tiram untuk membentuk ikatan yang tahan tekanan dan erosi di lingkungan lembap, asin, dan bergerak ini kemudian ditiru dan diterapkan dalam teknologi perekat tulang.

Pengalaman Lin Xianfeng pada tahun 2016 saat masih menjadi dokter residen juga menjadi pendorong utama. Ia menyadari betapa rumitnya memperbaiki tulang yang hancur, bahkan bagi ahli bedah berpengalaman, sehingga ia mulai mencari solusi yang lebih efisien. Kini, “Bone-02” lahir sebagai hasil dari pencarian itu, menandai langkah besar dalam teknologi biomaterial medis yang ramah tubuh dan efisien.

Mekanisme dan Keunggulan Bone-02

Lem “Bone-02” bekerja dengan cara menyatukan fragmen tulang secara presisi dalam dua hingga tiga menit setelah disuntikkan. Lin Xianfeng menjelaskan, perekat ini mampu bekerja secara efektif bahkan dalam kondisi penuh darah, suatu lingkungan yang biasanya menjadi kendala besar bagi perekat konvensional.

Keunggulan utama “Bone-02” terletak pada beberapa aspek:

  1. Kecepatan Penyambungan: Dalam uji coba, seluruh proses penyambungan tulang dapat selesai kurang dari tiga menit, jauh lebih cepat dibandingkan operasi tradisional yang memerlukan sayatan besar serta pemasangan pelat dan sekrup logam.
  2. Daya Rekat Tinggi: Hasil uji laboratorium menunjukkan performa yang sangat menjanjikan. Bone-02 memiliki daya rekat hingga lebih dari 400 pon (sekitar 181 kg), kekuatan geser sekitar 0,5 MPa, dan kekuatan tekan mencapai 10 MPa. Angka ini menunjukkan bahwa lem tersebut cukup andal untuk memperbaiki patah tulang, bahkan dalam kondisi rumit, dan berpotensi menggantikan implan logam konvensional.
  3. Bioabsorbable (Dapat Larut Alami): Berbeda dengan pelat dan sekrup logam, “Bone-02” bersifat bioabsorbable, artinya dapat diserap secara alami oleh tubuh selama proses pemulihan tulang. Ini menghilangkan kebutuhan pasien untuk menjalani operasi kedua untuk mengangkat implan, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan. Perekat ini akan larut secara alami dalam waktu sekitar enam bulan, tepat saat tulang pasien sudah kembali kuat.
  4. Minim Risiko Infeksi: Uji coba awal menunjukkan bahwa penggunaan Bone-02 menyebabkan lebih sedikit risiko infeksi dibandingkan metode pemasangan pelat logam.
  5. Aplikasi Minimal Invasif: Dalam pengujian, pasien dengan patah tulang pergelangan tangan hanya membutuhkan satu suntikan melalui sayatan kecil sepanjang 3 sentimeter. Prosedur yang minimal invasif ini sangat mengurangi trauma pada pasien.

Uji Klinis dan Potensi Aplikasi Luas

“Bone-02” kini telah diuji pada lebih dari 150 pasien, menandai langkah penting dalam dunia kedokteran ortopedi. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa perekat ini tidak hanya aman digunakan, tetapi juga memiliki kekuatan tinggi dan mampu membentuk ikatan dengan sangat cepat.

Para ahli meyakini, apabila “Bone-02” terbukti efektif dalam skala besar, teknologi ini berpotensi mempercepat proses operasi, memperpendek masa pemulihan pasien, dan mengurangi risiko komplikasi akibat operasi lanjutan. Ini akan menjadi kabar gembira bagi jutaan pasien patah tulang di seluruh dunia.

Selain digunakan untuk perbaikan tulang, “Bone-02” diyakini memiliki potensi aplikasi yang luas di masa depan. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk operasi gigi, perbaikan sendi, hingga kebutuhan medis di medan perang, di mana kecepatan, kekuatan rekat, dan efisiensi menjadi faktor krusial. Dengan begitu, “Bone-02” akan meninggalkan tulang dalam kondisi sehat tanpa perlu intervensi tambahan.

Penemuan “Bone-02” bukan hanya sebuah terobosan di bidang ortopedi, tetapi juga merupakan bukti nyata kemampuan inovasi dalam teknologi biomaterial medis untuk menciptakan solusi yang lebih ramah tubuh dan efisien, membuka harapan baru bagi perawatan patah tulang di masa depan.