November 13, 2025

Gelombang optimisme yang menyertai persiapan Tim Nasional Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025 sedikit meredup setelah kekalahan 1-2 dari India dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (10/10/2025) malam WIB. Pertandingan ini, yang seharusnya menjadi barometer awal kekuatan skuad Garuda Muda, justru menunjukkan beberapa celah yang harus segera diperbaiki oleh pelatih Indra Sjafri sebelum kompetisi sesungguhnya dimulai.

Babak Pertama: Tekanan dan Dua Gol Cepat India

Sejak peluit awal dibunyikan, Timnas Indonesia U-23 langsung berada di bawah tekanan. India, yang juga menggunakan laga ini sebagai ajang pemanasan menuju SEA Games 2025, tampil agresif sejak menit-menit pertama. Kelengahan di lini belakang Indonesia langsung dimanfaatkan dengan baik oleh tim tamu. Pada menit kelima, Muhammed Suhail berhasil memecah kebuntuan. Berawal dari kesalahan umpan di pertahanan Indonesia, Suhail dengan cepat menyambar bola, melakukan sprint, dan melepaskan tembakan terukur yang tak mampu dijangkau kiper Cahya Supriadi. Skor berubah menjadi 0-1 untuk keunggulan India.

Skuad Garuda Muda, yang dimotori oleh pemain-pemain seperti Hokky Caraka dan Dony Tri Pamungkas, mencoba merespons dengan meningkatkan intensitas serangan. Beberapa upaya dibangun, namun pertahanan India yang tampil kompak dan disiplin mampu meredam setiap ancaman. Intensitas permainan yang tinggi ini justru kembali menjadi bumerang bagi Indonesia. Pada menit ke-26, gawang Indonesia kembali bergetar. Muhammed Suhail lagi-lagi mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia memanfaatkan kemelut di depan gawang setelah menerima umpan dari Ayush Dev Chhetri, dan dengan tenang menceploskan bola dari jarak dekat. Skor menjadi 0-2, membuat tugas Indonesia semakin berat.

Meskipun tertinggal dua gol, semangat juang pemain Indonesia tidak padam. Mereka terus berusaha mencari celah di pertahanan lawan. Hasilnya, pada menit ke-41, Dony Tri Pamungkas berhasil memperkecil ketertinggalan. Menerima umpan terobosan cerdik dari Toni Firmansyah, Dony dengan tenang menyelesaikannya menjadi gol. Gol ini memberikan secercah harapan bagi Indonesia dan mengubah skor menjadi 1-2 menjelang turun minum. Gol Dony menjadi suntikan motivasi penting yang bisa dibawa ke babak kedua.

Babak Kedua: Perbaikan, Penguasaan, dan Kesulitan Mencetak Gol

Memasuki babak kedua, pelatih Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan strategis untuk menyegarkan tim dan memperbaiki performa. Di posisi penjaga gawang, Muhammad Ardiansyah masuk menggantikan Cahya Supriadi. Di lini tengah, Arkhan Fikri mengambil alih posisi Toni Firmansyah untuk menambah kreativitas dan soliditas. Kemudian, beberapa pergantian pemain lain juga dilakukan dengan masuknya Rahmat Arjuna Reski, Mikael Alfredo Tata, Rivaldo Enero Pakpahan, dan Raka Cahyana Rizky, yang diharapkan bisa memberikan dampak positif di sisa pertandingan.

Perubahan ini memang terlihat membuahkan hasil. Timnas Indonesia U-23 tampil lebih terorganisir dan mulai mendominasi penguasaan bola. Lini pertahanan terlihat lebih kokoh, dan lini tengah mulai membangun koneksi yang lebih lancar untuk menyalurkan bola ke lini depan. Pada menit ke-58, Hokky Caraka digantikan oleh Jens Raven, yang diharapkan bisa memberikan ancaman baru di kotak penalti lawan.

Namun, meskipun bermain jauh lebih baik setelah jeda, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencetak gol. Serangkaian peluang berhasil diciptakan, termasuk upaya dari Kadek Arel Priyatna dan Zanadin Fariz, tetapi penyelesaian akhir yang kurang klinis menjadi masalah utama. Pertahanan India yang tidak melakukan banyak perubahan di babak kedua tetap tampil solid dan disiplin, berhasil menahan gempuran Indonesia. Sampai menit ke-70, Indonesia masih tertinggal 1-2.

Waktu terus berjalan, namun gol penyeimbang yang dinanti tak kunjung tercipta. Alhasil, setelah berjuang keras di babak kedua, Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan India dengan skor akhir 1-2. Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi skuad Garuda Muda. Meskipun ada peningkatan performa di babak kedua, efektivitas serangan dan kemampuan untuk mengonversi peluang menjadi gol masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.

Daftar Pemain:

  • Indonesia U-23: Cahya Supriadi (GK), Dony Tri Pamungkas, Frengky Missa, Kadek Arel Priyatna (C), Alfharezzi Buffon, Muhammad Ferarri, Ananda Raehan, Rayhan Hanan, Toni Firmansyah, Hokky Caraka, Victor Dethan. (Pemain pengganti termasuk Muhammad Ardiansyah, Arkhan Fikri, Rahmat Arjuna Reski, Mikael Alfredo Tata, Rivaldo Enero Pakpahan, Raka Cahyana Rizky, Jens Raven, Zanadin Fariz).
  • India U-23: Kaithamalau Mohanraj (GK), Areesinte Muhammed Saheef, Biswas Dippendu, Haobam Ricky Meetei, Harsh Arun Palande, Ayush Dev Chhetri, Lalrinliana Hnamte, Mohanan Vibin, Muhammed Suhail, Thingujam Korou Singh, Suhail Ahmad Bhat.

Menuju Laga Kedua dan SEA Games 2025

Pertandingan uji coba ini memang hanya permulaan. Indonesia dan India dijadwalkan akan bertemu lagi dalam pertandingan ulang pada Senin malam, 13 Oktober 2025. Laga kedua ini akan menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia U-23 untuk menunjukkan perbaikan, terutama dalam hal efektivitas serangan dan soliditas pertahanan sejak menit awal.

Kekalahan ini, meski pahit, diharapkan menjadi pelajaran berharga. Coach Indra Sjafri dan staf pelatih memiliki tugas untuk menganalisis performa tim, mengidentifikasi kelemahan, dan merancang strategi yang lebih efektif. Fokus utama tentu akan berada pada bagaimana tim dapat meminimalkan kesalahan di awal pertandingan, meningkatkan kreativitas di lini tengah, dan yang terpenting, mengasah ketajaman lini depan agar peluang tidak lagi terbuang sia-sia. Dengan waktu persiapan yang masih ada, Timnas Indonesia U-23 memiliki kesempatan untuk berbenah dan kembali ke jalur yang benar menuju performa puncak di SEA Games 2025.