5 Perbedaan QRIS Statis dan Dinamis: Memahami QRIS Media Viral
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah menjadi solusi pembayaran yang populer di Indonesia, memudahkan transaksi digital. Namun, dalam dunia QRIS, terdapat dua jenis kode yang sering digunakan: QRIS statis dan QRIS dinamis. Mari kita bahas lima perbedaan utama antara keduanya.
1. Definisi Dasar
QRIS Statis adalah kode QR yang tidak berubah setelah dibuat. Begitu kode ini dibuat, informasi yang terdapat di dalamnya, seperti nomor rekening dan jumlah yang harus dibayar, tetap sama. Ini biasanya digunakan untuk transaksi tetap seperti pembayaran tagihan atau donasi.
QRIS Dinamis, di sisi lain, adalah kode QR yang berubah setiap kali transaksi dilakukan. Kode ini mengandung informasi yang diperbarui secara real-time, termasuk jumlah yang harus dibayar. Ini lebih fleksibel dan sering digunakan dalam transaksi ritel yang bervariasi.
2. Fleksibilitas dalam Penggunaan
QRIS Statis lebih cocok untuk situasi di mana jumlah yang harus dibayar tidak berubah, seperti pembayaran langganan atau donasi tetap. Pengguna hanya perlu memindai kode yang sama berulang kali.
QRIS Dinamis menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi. Setiap transaksi dapat memiliki jumlah yang berbeda, sehingga sangat ideal untuk bisnis yang memiliki variasi produk dan harga, seperti restoran atau toko retail.
3. Kemudahan dalam Penerapan
Menerapkan QRIS Statis cukup mudah. Pelaku usaha hanya perlu mencetak kode QR dan menampilkannya di lokasi bisnis. Pelanggan dapat langsung memindai dan melakukan pembayaran tanpa perlu mengubah informasi apapun.
Di sisi lain, QRIS Dinamis memerlukan sistem backend yang lebih kompleks untuk menghasilkan kode QR baru setiap kali transaksi. Ini bisa jadi tantangan bagi usaha kecil yang mungkin tidak memiliki sumber daya teknis yang memadai.
4. Keamanan Transaksi
Dari segi keamanan, QRIS Dinamis lebih unggul. Karena kode QR selalu berubah, risiko penyalahgunaan atau pemalsuan dapat diminimalkan. Setiap kode hanya berlaku untuk satu transaksi tertentu, sehingga lebih sulit untuk disalahgunakan.
Sementara QRIS Statis lebih rentan terhadap risiko, karena kode yang sama dapat digunakan berulang kali. Jika kode tersebut jatuh ke tangan yang salah, ada kemungkinan untuk melakukan transaksi yang tidak sah.
5. Aplikasi dalam Strategi Pemasaran
QRIS Statis sering digunakan dalam kampanye pemasaran yang lebih sederhana, seperti promosi atau acara charity. Kode ini mudah dibagikan dan digunakan dalam berbagai media.
QRIS Dinamis, di sisi lain, dapat terintegrasi dengan strategi pemasaran yang lebih kompleks. Misalnya, pemilik bisnis dapat menawarkan diskon atau penawaran khusus yang diperbarui secara otomatis dengan setiap pemindaian, menarik lebih banyak pelanggan untuk berinteraksi dengan produk mereka.
Kesimpulan
Kedua jenis QRIS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. QRIS Statis lebih sederhana dan mudah digunakan, sementara QRIS Dinamis menawarkan fleksibilitas dan keamanan yang lebih tinggi. Memilih antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik bisnis dan cara pembayaran yang diinginkan oleh pelanggan. Dengan memahami perbedaan ini, pelaku usaha dapat memanfaatkan QRIS secara maksimal untuk meningkatkan pengalaman transaksi dan memudahkan pelanggan.