Topokki dan tteokbokki sering kali membingungkan banyak orang karena kemiripan nama dan bahan dasar mereka. Namun, meskipun keduanya merupakan hidangan populer dari Korea yang menggunakan kue beras, terdapat beberapa perbedaan penting yang membedakan topokki dari tteokbokki. Berikut adalah lima perbedaan utama antara topokki dan tteokbokki untuk membantu Anda memahami keduanya lebih baik.
1. Asal Usul dan Sejarah
Tteokbokki adalah hidangan yang telah ada sejak era Joseon (1392-1910). Pada awalnya, tteokbokki disajikan dengan saus yang lebih sederhana dan tidak pedas. Seiring berjalannya waktu, tteokbokki berevolusi menjadi hidangan pedas dan manis yang dikenal saat ini, berkat penambahan saus gochujang (pasta cabai merah).
Topokki, di sisi lain, adalah varian yang lebih baru dan sering dianggap sebagai versi modern dari tteokbokki. Topokki dapat merujuk pada kreasi kontemporer yang mungkin menambahkan bahan atau teknik baru dalam penyajian, menjadikannya berbeda dari tteokbokki tradisional.
2. Bahan Utama dan Variasi
Tteokbokki umumnya menggunakan tteok (kue beras) berbentuk tabung kecil yang dimasak dalam saus gochujang. Hidangan ini sering disajikan dengan bahan tambahan seperti telur rebus, ikan tempura, dan daun bawang. Kue beras dalam tteokbokki memiliki tekstur kenyal dan menyerap saus dengan baik.
Topokki, meskipun menggunakan kue beras yang sama, sering menambahkan bahan-bahan yang lebih beragam atau tidak biasa. Misalnya, topokki bisa menggunakan saus yang lebih creamy atau berbagai topping inovatif seperti keju leleh, saus BBQ, atau daging yang dimasak dengan cara khusus.
3. Rasa dan Saus
Tteokbokki dikenal dengan rasa pedas dan manis yang khas, berkat penggunaan saus gochujang yang dominan. Saus ini memberikan tteokbokki rasa yang kuat dan berapi-api dengan sentuhan manis yang seimbang.
Topokki, di sisi lain, mungkin menggunakan berbagai jenis saus atau bumbu. Ini bisa termasuk saus krim yang lebih lembut atau campuran bumbu yang berbeda dari gochujang, menghasilkan rasa yang bisa lebih beragam dan kadang-kadang lebih kompleks dibandingkan tteokbokki tradisional.
4. Tekstur dan Penyajian
Tteokbokki memiliki tekstur kue beras yang kenyal dan lembut, yang menjadi salah satu ciri khasnya. Hidangan ini sering kali disajikan dengan tekstur yang konsisten dan saus yang menempel dengan baik pada kue beras.
Topokki mungkin menawarkan variasi dalam tekstur, terutama jika disajikan dengan bahan tambahan yang berbeda. Misalnya, topokki dengan keju leleh atau saus creamy akan memberikan tekstur yang lebih lembut dan berlemak, memberikan pengalaman makan yang berbeda dibandingkan dengan tteokbokki.
5. Penyajian dan Kreativitas
Tteokbokki memiliki variasi yang cukup terbatas dalam hal penyajian, meskipun ada beberapa modifikasi regional. Namun, resep dasarnya tetap konsisten dengan fokus pada saus gochujang dan kue beras.
Topokki sering kali dijadikan ladang untuk eksperimen kuliner. Variasi ini lebih sering memanfaatkan bahan-bahan modern dan teknik baru, menciptakan banyak versi kreatif dari hidangan dasar. Hal ini bisa mencakup berbagai topping dan saus yang tidak ditemukan dalam tteokbokki tradisional.
Kesimpulan
Walaupun topokki dan tteokbokki mungkin tampak serupa karena bahan dasar kue beras, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal sejarah, bahan, rasa, tekstur, dan penyajian. Tteokbokki mewakili hidangan klasik Korea dengan rasa pedas-manis yang ikonik, sementara topokki menunjukkan inovasi kuliner yang lebih modern dengan variasi rasa dan bahan yang lebih beragam. Keduanya menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan menyenangkan, masing-masing dengan karakter dan daya tariknya sendiri.