Milan, Italia – Pertandingan sengit tersaji di San Siro pada giornata ke-15 Liga Italia, Minggu (14/12) malam WIB, saat pemuncak klasemen AC Milan dipaksa berbagi poin setelah bermain imbang 2-2 melawan Sassuolo. Laga yang berjalan ketat ini diwarnai dengan kejutan gol cepat, dua gol yang dianulir Milan, dan penampilan gemilang dari pemain muda Milan, Davide Bartesaghi, yang mencetak brace pertamanya di level senior.

Hasil imbang ini memastikan AC Milan masih berada di puncak Klasemen Liga Italia dengan koleksi 32 poin dari 15 pertandingan, namun memberikan celah bagi tim-tim di bawahnya untuk mendekat. Sementara Sassuolo mengamankan satu poin berharga di markas lawan, bertengger di peringkat kesembilan dengan 21 poin.

Babak Pertama: Kejutan Kone dan Respon Cepat Bartesaghi

AC Milan memulai pertandingan dengan kontrol bola yang dominan, mencoba menembus pertahanan Sassuolo yang menerapkan garis pertahanan tinggi. Upaya awal datang dari Alexis Saelemaekers di menit ketiga, namun tembakan jarak jauhnya masih belum mengarah tepat sasaran.

Namun, kejutan besar datang pada menit ke-13. Sassuolo, yang dikenal dengan gaya bermain menekan dan pressing tinggi, berhasil membuahkan hasil. Strategi high press mereka memotong aliran bola Milan. Gelandang Sassuolo, Matic, merebut bola dan meneruskannya kepada Andrea Pinamonti. Pinamonti dengan cepat mengirim umpan pendek terobosan kepada Ismael Kone. Kone, yang berlari cepat ke depan gawang, dengan tenang menaklukkan kiper Mike Maignan. Sassuolo unggul 1-0.

Gol cepat ini sempat membangkitkan Milan. Adrien Rabiot nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-30. Setelah mencuri bola, tembakan pertamanya berhasil dimentahkan kiper Sassuolo, Arijanet Muric. Bola rebound diambil oleh Nkunku, yang mengembalikannya ke Rabiot, namun upaya kedua Rabiot berhasil disapu bersih oleh bek tangguh Jay Idzes. Penyelamatan Idzes ini menunjukkan ketenangan krusial di lini belakang Sassuolo.

Milan akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan di menit ke-34. Gol penyeimbang lahir dari skema serangan yang terstruktur. Ruben Loftus-Cheek mengirimkan umpan mendatar yang sangat akurat ke tiang jauh. Di sana, bek sayap muda Davide Bartesaghi muncul dari blind spot dan dengan sontekan akurat, berhasil menjebol gawang Muric. Skor berubah menjadi 1-1.

Menjelang akhir babak pertama, terjadi insiden di menit ke-43 ketika Idzes dan Christian Pulisic berduel udara. Keduanya sempat memerlukan perawatan medis karena benturan kepala, namun untungnya mereka dapat melanjutkan pertandingan. Babak pertama tuntas dengan skor sama kuat 1-1.

Babak Kedua: Brace Muda Bartesaghi dan Penyelamat Lauriente

Milan menunjukkan statement di awal babak kedua. Baru dua menit berjalan, di menit ke-47, Bartesaghi kembali menunjukkan ketajamannya, mencetak gol keduanya malam itu (sebuah brace pertama di tim utama!). Bartesaghi menerima umpan terobosan cerdas dari Nkunku di dalam kotak penalti. Tanpa membuang waktu, ia melepaskan tembakan keras ke tiang dekat yang gagal diantisipasi oleh Idzes dan Muric. Milan memimpin 2-1.

Setelah unggul, Milan semakin gencar menyerang. Pulisic sempat mencetak gol ketiga Milan di menit ke-57, namun gol tersebut dianulir karena wasit menilai ada pelanggaran lebih dulu yang dilakukan Loftus-Cheek saat membangun serangan. Sepuluh menit kemudian, Rabiot kembali mencetak gol, tetapi lagi-lagi dianulir setelah tinjauan Video Assistant Referee (VAR) mengonfirmasi Rabiot berada dalam posisi offside tipis. Dua gol yang dianulir ini jelas mengurangi keunggulan psikologis Milan.

Gagalnya Milan mengamankan keunggulan 3-1 menjadi bumerang. Sassuolo yang tak menyerah, kembali menyamakan kedudukan di menit ke-77. Mirip dengan proses gol pertama mereka, Sassuolo menunjukkan kepiawaian dalam permainan bola-bola pendek dan pergerakan segitiga yang cepat di dalam kotak penalti Milan. Skema tersebut mengalirkan bola ke Pinamonti. Namun, kali ini bola disodorkan kepada pemain pengganti, Armand Lauriente, yang berlari cepat menemukan ruang di sudut sempit. Lauriente menuntaskan peluang itu dengan tembakan keras yang menembus gawang Maignan. Skor kembali imbang, 2-2.

Lauriente nyaris menjadi pahlawan kemenangan Sassuolo. Di menit ke-87, tembakan kerasnya dari luar kotak penalti membuat Maignan terpaku, namun beruntung bagi Milan, bola hanya menghantam tiang gawang.

Kedua tim saling bertukar serangan di sisa menit pertandingan, menunjukkan determinasi untuk mencari gol kemenangan. Namun, baik pertahanan Milan maupun Sassuolo berhasil meredam gempuran terakhir lawan. Laga berakhir dengan skor sama kuat 2-2.

Hasil imbang ini menunjukkan bahwa AC Milan masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam hal konsistensi pertahanan dan efektivitas finishing, terutama setelah dua gol mereka dianulir. Di sisi lain, Sassuolo membuktikan diri sebagai tim yang mampu merepotkan pemuncak klasemen, didukung oleh penampilan solid dari pemain-pemain kunci seperti Kone dan Idzes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *