November 18, 2025

Tokyo, JepangTimnas Jepang kembali menunjukkan superioritas mereka sebagai kekuatan utama sepak bola Asia, bahkan dunia. Dalam laga persahabatan terakhir FIFA Matchday November, Samurai Biru sukses melibas wakil Amerika Selatan, Bolivia, dengan skor telak 3-0 di Stadion Nasional Tokyo, Selasa (18/11/2025).

Kemenangan meyakinkan ini mengukuhkan dominasi Jepang di bawah asuhan Pelatih Hajime Moriyasu dan menjadi penutup sempurna untuk tahun 2025 yang luar biasa bagi mereka. Tiga gol Jepang dicetak oleh Daichi Kamada (4′), Shuto Machino (72′), dan Keito Nakamura (78′).

Hasil ini bukan sekadar kemenangan, tetapi penegasan bahwa Jepang telah naik ke level berikutnya, menjadi tim yang tidak hanya solid secara taktik tetapi juga mematikan di depan gawang, sebuah kabar baik menjelang Piala Dunia 2026.


🔥 Tiga Kemenangan Beruntun: Dominasi Tanpa Batas

Kemenangan 3-0 atas Bolivia ini menyempurnakan rentetan hasil positif Jepang di jeda internasional kali ini, sekaligus memperpanjang tren kemenangan mereka atas lawan-lawan dari benua lain.

  1. Vs Ghana (14 November): Jepang menang 2-0 (Gol dari Takumi Minamino dan Ritsu Doan).
  2. Vs Bolivia (18 November): Jepang menang 3-0.

Namun, yang paling sensasional dan menjadi highlight adalah rekam jejak mereka melawan raksasa Amerika Selatan. Kemenangan atas Bolivia ini menjadi kemenangan beruntun Jepang atas wakil CONMEBOL. Sebelumnya, pada Oktober 2025, Jepang mencatatkan kemenangan yang mengejutkan dunia dengan menumbangkan sang jawara dunia, Brasil, dengan skor epik 3-2 setelah sempat tertinggal 0-2 di babak pertama.

Hasil-hasil ini secara kolektif membuktikan bahwa Jepang kini bermain tanpa rasa minder dan benar-benar siap bersaing di panggung global.

Di hadapan Bolivia, Jepang memulai laga dengan energi yang eksplosif dan langsung memetik hasilnya. Laga belum genap berjalan lima menit, gawang Bolivia sudah bergetar.

Takefusa Kubo, winger Real Sociedad yang sedang naik daun, menjadi arsitek dengan operan silang apiknya. Bola tersebut disambut oleh Daichi Kamada yang melancarkan sepakan kaki kiri terarah. Kiper Bolivia, Guillermo Viscarra, tak berdaya melihat bola bersarang di gawangnya. Skor cepat 1-0 di menit ke-4!

Jepang nyaris menggandakan keunggulan pada menit ke-23, tetapi tandukan jarak dekat dari Koki Ogawa berhasil dimentahkan oleh penyelamatan gemilang Viscarra. Meskipun mendominasi, pasukan Hajime Moriyasu harus puas dengan keunggulan tipis 1-0 hingga babak pertama usai.

Usai jeda, Moriyasu melakukan beberapa penyesuaian yang terbukti efektif. Pressure Jepang akhirnya kembali membuahkan hasil di pertengahan babak kedua.

Pada menit ke-72, Shuto Machino berhasil menuntaskan operan assist dari pemain yang baru masuk, Keito Nakamura, dari jarak dekat. Gol ini memperlebar jarak menjadi 2-0 dan meruntuhkan mentalitas skuad La Verde (julukan Timnas Bolivia).

Keito Nakamura, yang baru saja mencatatkan assist, kemudian beralih peran menjadi penyelesai ulung hanya enam menit berselang. Dari tengah kotak penalti, ia memanfaatkan operan cerdik dari Ayase Ueda, memastikan kemenangan Jepang menjadi telak 3-0 di menit ke-78. Kolaborasi antara pemain senior dan rising star di tim Jepang ini menunjukkan kedalaman skuad yang luar biasa.

epang Menatap Piala Dunia dengan Tenang, Bolivia Berjuang di Play-off

Kemenangan ini memiliki makna yang berbeda bagi kedua tim.

Untuk Jepang, laga ini hanyalah ajang pemanasan dan pembuktian kekuatan karena mereka telah memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 sejak Maret 2025. Jepang menjadi tim pertama yang memastikan kelolosan via jalur kualifikasi, menunjukkan betapa jauhnya mereka meninggalkan rival-rival Asia lainnya dalam hal performa konsisten. Dengan track record seperti ini, ekspektasi publik Jepang di Amerika Utara tahun 2026 pasti akan jauh lebih tinggi dari sekadar mencapai Babak 16 Besar.

Sebaliknya, Bolivia berada dalam situasi yang lebih genting. Mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka gagal lolos otomatis setelah hanya finis di posisi ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Kendati demikian, Bolivia masih memiliki kesempatan terakhir. Mereka akan berjuang di babak play-off antarkonfederasi untuk memperebutkan satu tiket tersisa.

Saat ini, Bolivia telah mengamankan posisi di play-off tersebut bersama tim lain seperti Kaledonia Baru (OFC) dan Republik Demokratik Kongo (CAF). Sisa waktu hingga babak play-off ini berlangsung harus dimanfaatkan oleh Bolivia untuk membenahi efektivitas lini serang mereka, terutama setelah gagal mencetak gol di Tokyo.