Oktober 7, 2025

Pep Guardiola kembali mencatatkan namanya dalam buku sejarah sepak bola Inggris. Manajer Manchester City tersebut baru saja memecahkan rekor sebagai pelatih tercepat yang meraih 250 kemenangan di Premier League, sebuah pencapaian yang bahkan melampaui dua ikon legendaris, Sir Alex Ferguson dan Arsène Wenger. Sebagai bentuk penghormatan dan perayaan, Guardiola berniat mengundang kedua juru taktik tersebut untuk makan malam bersama.

Kemenangan tipis 1-0 Manchester City atas Brentford di Stadion Gtech Community pada Minggu (5/10/2025) menjadi tonggak bersejarah bagi Guardiola. Hasil tersebut merupakan kemenangan ke-250 baginya sebagai manajer di kasta tertinggi Liga Inggris bersama The Citizens. Pencapaian ini tidak hanya membawanya masuk ke jajaran elit manajer Premier League, tetapi juga menegaskan dominasinya dalam lanskap sepak bola modern.

“Merupakan suatu kehormatan bisa bersanding (dengan rekor) Sir Alex Ferguson dan Arsène Wenger,” ujar ahli taktik kelahiran Catalunya itu dengan senyum lebar. “Saya akan mengundang mereka untuk makan malam yang menyenangkan. Senang sekali bisa menjadi bagian dari sejarah Liga Inggris. Sangat senang. Sekarang mari kita capai 250 pertandingan lagi!” tambahnya, menunjukkan ambisi tak terbatas yang selalu menjadi ciri khasnya.

Apa yang membuat rekor ini semakin istimewa adalah kecepatan Guardiola dalam mencapainya. Ia hanya membutuhkan 349 pertandingan untuk meraih 250 kemenangan tersebut. Angka ini jauh mengungguli Ferguson yang membutuhkan 404 laga bersama Manchester United, dan Wenger yang baru mencapainya di pertandingan ke-423 bersama Arsenal. Dengan persentase kemenangan 71,6 persen—tertinggi di antara manajer Premier League saat ini—Guardiola memang pantas disebut sebagai salah satu manajer terbaik yang pernah berkarier di tanah Inggris.

Kemenangan atas Brentford sendiri ditentukan oleh gol tunggal Erling Haaland. Striker internasional Norwegia itu membobol gawang lawan pada menit kedelapan setelah menyambut umpan lambung Josko Gvardiol. Haaland berhasil menerobos di antara bek Brentford, Sepp van den Berg dan Nathan Collins, sebelum melepaskan tembakan yang tak mampu dihentikan kiper Caoimhin Kelleher. Gol tersebut merupakan yang ke-18 bagi Haaland dalam 11 pertandingan untuk klub dan negaranya musim 2025/2026, menjadikan Anfield satu-satunya stadion di liga yang belum pernah ia bobol.

“Saat (bermain) tandang, ketika unggul 1-0, kami selalu kesulitan,” kata Guardiola menganalisis pertandingan. “Di babak pertama, kami bermain sebaik mungkin dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol untuk sedikit meringankan keadaan. Kami tahu di babak pertama mereka akan lebih menekan. Lemparan ke dalam, tendangan sudut, tendangan bebas, kami selalu kerepotan (untuk mengatasi). Namun, pertandingan berjalan dengan baik.”

Sayangnya, di balik rekor manis dan performa Haaland yang menawan, ada kabar buruk bagi Manchester City. Gelandang andalan mereka, Rodri, kembali mengalami cedera. Pada menit ke-20, pemain asal Spanyol itu terlihat memegangi hamstringnya dan tertatih-tatih keluar lapangan, digantikan oleh Nico Gonzalez. Rodri sendiri masih dalam tahap pemulihan setelah hampir setahun absen karena cedera ACL, menambah kekhawatiran di kubu City. “Sepertinya (Rodri cedera) hamstring, tetapi kami belum tahu seberapa parah cederanya,” ungkap Guardiola soal kondisi maestro berusia 29 tahun tersebut.

Sejak menangani City pada tahun 2016, Guardiola telah membawa klub meraih 18 trofi, termasuk enam gelar Premier League, dua Piala FA, dan satu Liga Champions. Ia tidak hanya membangun tim pemenang, tetapi juga mengubah filosofi sepak bola Inggris dengan gaya permainan possession football dan taktik pressing tinggi yang menjadi ciri khasnya. Guardiola, yang saat ini terikat kontrak hingga 2027, terus menunjukkan bahwa ia adalah seorang inovator yang tak pernah berhenti mencari cara untuk meningkatkan performa timnya.

Kemenangan atas Brentford ini membawa City naik ke posisi kelima klasemen Liga Inggris dengan 13 poin dari tujuh pertandingan, hanya terpaut tiga poin dari Arsenal di puncak. Sementara itu, bagi Brentford, kekalahan ini menjadi yang pertama di kandang musim ini, meskipun mereka berhasil membuat pertandingan tidak nyaman bagi City di babak kedua.

Guardiola kini menjadi manajer keempat yang meraih 250 kemenangan di Premier League, setelah Ferguson, Wenger, dan David Moyes. Namun, ia adalah yang tercepat, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pelatih terhebat sepanjang masa. Undangan makan malam untuk Ferguson dan Wenger bukan hanya gestur perayaan, melainkan juga simbol pengakuan dari seorang jenius modern kepada para pionir yang telah membuka jalan. Ini adalah babak baru dalam sejarah Premier League, di mana dominasi Guardiola terus berlanjut.