
Turin — Malam penuh drama di Allianz Stadium, saat Juventus dan Borussia Dortmund menyuguhkan pertandingan Liga Champions yang tak akan mudah dilupakan. Pada Selasa (16/9/2025) dini hari WIB, kedua tim tampil ofensif, kejar-mengejar gol, dan akhirnya berbagi poin lewat skor 4-4. Sebuah hasil yang menunjukkan bahwa dalam sepakbola Eropa, tak ada yang bisa dianggap sudah menang sebelum peluit panjang dibunyikan.
Kronologi Gol: Dortmund Dominasi, Juve Bertahan Hidup
Juventus sebagai tuan rumah memulai laga dengan hati-hati. Babak pertama berlalu tanpa gol, dan kedua tim kurang tajam di area final. Tekanan besar datang dari Dortmund, yang terlihat lebih agresif di sayap dan lewat counter-attack, namun Juventus berhasil meredam segala ancaman di 45 menit awal.
Memasuki babak kedua, Dortmund pecah telur duluan. Gol pembuka datang dari Karim Adeyemi menit ke-52, memanfaatkan assist dari Serhou Guirassy, setelah kombinasi umpan cepat yang mengeksploitasi ruang di pertahanan Juve.
Juventus kemudian bereaksi lewat Kenan Yildiz menit ke-63, curling menawan dari luar kotak penalti yang menggetarkan saraf Dortmund dan menghidupkan kembali semangat tuan rumah. Tapi tak lama, Dortmund unggul lagi melalui Félix Nmecha menit 65, memanfaatkan umpan adeyemi dan tendangan yang membingungkan pertahanan Juve.
Tak mau ketinggalan, Juve kembali menyamakan skor lewat Dusan Vlahovic dua menit kemudian (68’), memanfaatkan umpan lob dari Yildiz yang melewati pertahanan BVB. Akan tetapi, Dortmund kembali menjawab lewat Yan Couto menit ke-75 dengan sebuah tembakan keras di dalam kotak penalti yang tak mampu diantisipasi penjaga gawang Juve.
Menjelang menit akhir, Dortmund hampir saja menutup laga dengan kemenangan. Ramy Bensebaini mencetak gol melalui penalti menit ke-86 setelah pelanggaran di dalam area. Skor menjadi 4-2 untuk Dortmund.
Tapi Juventus tak menyerah. Di masa injury time, Dusan Vlahovic kembali mencetak gol—kali ini gol keduanya di pertandingan—untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 4-3. Dan tak cukup sampai di situ, Lloyd Kelly menyundul gol penyama di menit 90+6, menyelamatkan satu poin bagi Juve di kandang sendiri.
Statistik & Momen Kunci
- Delapan gol semuanya terjadi di babak kedua, memperlihatkan betapa emosional dan terbukanya permainan setelah jeda.
- Juventus, yang sudah punya awal sempurna di Serie A musim ini, tetap mempertahankan rekor tak terkalahkan di semua ajang berawal dari performa luar biasa mereka. Meski tertinggal dua gol di akhir laga, mentalitas Juve tak goyah.
- Dortmund menunjukkan efektivitas luar biasa di depan gawang, memaksimalkan peluang saat tersedia—khususnya lewat kesalahan dan celah pertahanan Juve. Adeyemi dan Nmecha tampil tajam sebagai pembuka celah.
Pelatih Juventus, Igor Tudor, sebelum laga sudah memperingatkan agar timnya tetap rendah hati setelah kemenangan dramatis menghadapi Inter di Serie A. Ia menekankan bahwa mentalitas dan konsentrasi harus dijaga, terutama menghadapi tim seperti Dortmund yang memiliki kecepatan dan kemampuan serangan balik sangat baik.
Setelah pertandingan, Tudor kemungkinan akan merenungkan beberapa hal buruknya pertahanan Juve di menit-menit akhir, terutama menjelang masa tambahan waktu. Walau demikian, ia bisa bangga dengan semangat juang anak-anak asuhnya yang tetap menekan dan tidak menyerah sampai detik terakhir.
Pertandingan Juventus vs Borussia Dortmund 4-4 ini bukan hanya pesta gol, tapi juga pertunjukan sepakbola di mana momentum bisa berubah dalam hitungan menit. Kelengahan satu saat bisa jadi penentu, tapi semangat juang dan keinginan tidak menyerah menjadi nilai tambah besar bagi Juve. Dortmund tetap menunjukkan kelasnya, namun harus puas hanya membawa satu poin dari Italia.