Agustus 19, 2025

Chelsea menjalani pekan pertama Liga Inggris musim ini dengan hasil imbang 0–0 saat menjamu Crystal Palace di Stamford Bridge, Minggu malam WIB, 17 Agustus 2025. Meski terlihat dominan secara penguasaan bola, performa lini penyerang mereka—terutama Cole Palmer—menjadi sorotan utama.

Chelsea melepaskan 19 tembakan, tapi hanya tiga yang mengarah ke gawang. Palmer? Tak ada satu pun yang tepat sasaran. Ia bahkan gagal mencatatkan assist atau tembakan on target, kalah tiga dari empat duel, dan mencatat 14 kali possession lost. Seluruh permainan terlihat hambar, membuat penampilan sang playmaker terasa ‘hilang’ selama 90 menit penuh.

Yang paling mencuri perhatian adalah fakta bahwa hingga saat ini, Palmer belum mencetak satu gol pun dari open play sejak Januari. Artinya ia melewati lebih dari 17 pertandingan tanpa mencetak gol terbuka—termasuk laga melawan Crystal Palace kemarin,Nyatanya, hanya gol dari titik penalti yang pernah dicetak sejak saat itu.

Pada laga melawan Liverpool beberapa bulan lalu—tepatnya awal Mei—Palmer akhirnya mengakhiri puasa gol dalam 18 pertandingan dengan eksekusi penalti terakhir menit kemenangan 3–1. Momen itu sekaligus menjadi pelampiasan amarah terhadap kritik warganet: ia menyebut para “trolls” dan “idiots” di media sosial tapi bersikeras tak terlalu mempedulikannya

Mengapa Palmer sulit mencetak gol? Analisis dari The Sun menyebut tiga hal:

  1. Tempo permainan yang terlalu lambat dan terlalu terstruktur, membuat Palmer harus turun jauh untuk mengambil bola—hal yang mengurangi ancamannya di kotak penalti.
  2. Kurangnya ruang di tengah, karena lawan menutup jalur ke area kunci sedangkan Chelsea tak cukup mengandalkan serangan dari sayap.
  3. Pembatasan kebebasan bermain Palmer, padahal biasanya dia berkembang saat bisa mengeksploitasi ruang dan berkreasi lebih bebas

The Guardian juga menggarisbawahi bahwa meski tak tajam di depan gawang, kerja keras dan mental Palmer tetap dipuji oleh sang manajer, Enzo Maresca, yang menegaskan bahwa performa latihan dan sikap profesional sang pemain tetap sangat solid

Sementara itu, laporan lain mencatat berbagai penyebab penurunan performa: mulai dari lawan yang ‘sudah mengerti gaya permainan Palmer’, kondisi fisik yang sempat terganggu karena penyakit atau cedera, hingga minimnya dukungan dari rekan seperti Jackson dan Madueke yang sebelumnya menjadi partner penting dalam menciptakan ruang dan peluang

Tanpa kontribusi nyata dari Palmer di laga kontra Palace, Chelsea harus puas dengan satu poin. Namun, hasil ini bukan semata tentang garis statistik—ini soal bagaimana Chelsea akan mengembalikan kreativitasnya di lini depan. Maresca mencatat bahwa performa tim menurun pasca gol Jackson yang mengakhiri puasa golnya di pertandingan melawan Everton, dan hal ini memperburuk tekanan dalam perebutan zona Liga Champions

Ada secercah harapan. Beberapa match mendatang bisa jadi titik balik. Tactical tweaks—seperti mempercepat tempo, memanfaatkan sayap secara lebih efektif, dan memberi Palmer ruang kreativitas—dapat menjadi kunci untuk mengembalikan ancaman nyata di kotak penalti lawan

Selain itu, istirahat selama jeda internasional bisa memberikan waktu fisik dan mental untuk pulih. Jika Jackson dan Madueke kembali fit, mereka bisa menjadi outlet kreatif bagi Palmer untuk kembali produktif. Fans dan penggemar fantasy Premier League tentu berharap sang playmaker bisa segera ‘meledak’ lagi.