Agustus 13, 2025

London – Luka Modric akhirnya menjalani debutnya bersama AC Milan, namun momen yang seharusnya menjadi perayaan justru berakhir pahit. Rossoneri harus menelan kekalahan telak 1-4 dari Chelsea dalam laga uji coba pramusim di Stamford Bridge, Minggu (10/8/2025) waktu setempat.

Modric, yang kini berusia 39 tahun, bergabung dengan Milan secara free transfer pada musim panas ini setelah mengakhiri 13 tahun pengabdian bersama Real Madrid. Keputusan merekrut gelandang legendaris Kroasia tersebut sempat menjadi sorotan, mengingat usianya yang sudah mendekati 40 tahun. Meski demikian, Milan berharap pengalaman dan kecerdikan Modric dapat menjadi pembeda di musim kompetisi yang akan datang.


Kalah Telak di Stamford Bridge

Debut Modric berlangsung di laga berat. Chelsea tampil dominan sejak awal dan berhasil mencetak gol pembuka lewat insiden bunuh diri Andrei Coubis di menit ke-18. Malapetaka semakin bertambah bagi Milan karena Coubis tidak hanya membuat gol bunuh diri, tetapi juga diganjar kartu merah di menit yang sama akibat pelanggaran keras.

Bermain dengan 10 orang selama lebih dari 70 menit membuat Milan kesulitan mengimbangi permainan cepat dan agresif tuan rumah. Chelsea kemudian menambah keunggulan melalui gol Joao Pedro dan dua gol Liam Delap. Satu-satunya gol hiburan Milan dicetak oleh Youssouf Fofana.

Kondisi ini membuat laga debut Modric berjalan jauh dari skenario ideal. Sang maestro masuk di awal babak kedua menggantikan Samuel Ricci, namun sulit untuk memberikan pengaruh besar dalam situasi tim yang sudah tertekan.


Meski hasilnya mengecewakan, performa individu Modric masih menunjukkan kualitas kelas dunia yang ia miliki. Berdasarkan data dari SofaScore, Modric mencatatkan akurasinya dalam mengoper bola mencapai 93%, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa visi permainan dan tekniknya masih terjaga.

Selain itu, ia juga melepas satu tembakan, melakukan satu tekel sukses, dan satu intersep. Angka tersebut memang tidak spektakuler, namun cukup impresif mengingat ia baru bermain setengah babak dan harus beradaptasi dengan rekan setim baru.


Allegri: Modric Belum Bugar Sepenuhnya

Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, mengakui bahwa Modric belum berada dalam kondisi fisik terbaik. Sang gelandang baru bergabung dengan tim sekitar 10 hari sebelum laga melawan Chelsea, sehingga belum menjalani pramusim penuh bersama skuad.

“Modric baru tiba 10 hari yang lalu, jadi awalnya saya hanya ingin memberinya 30 menit bermain,” ujar Allegri, dikutip dari Football Italia.
“Namun kartu merah Coubis memaksa saya mengubah rencana. Dia akhirnya bermain 45 menit, lebih lama dari yang saya perkirakan. Dalam hal kebugaran, dia masih tertinggal dari rekan-rekan setimnya, jadi masih banyak yang harus diperbaiki.”

Allegri juga menjelaskan bahwa pergantian pemain yang direncanakan harus diubah drastis. Seharusnya, Modric masuk menggantikan Yunus Musah, yang diproyeksikan bermain sekitar 70 menit setelah sebelumnya tampil 60 menit di laga uji coba sehari sebelumnya.


Meski debutnya berakhir pahit, publik San Siro tetap menaruh harapan besar pada Modric. Pengalaman luar biasa di level tertinggi, termasuk lima gelar Liga Champions bersama Real Madrid, diharapkan mampu membantu Milan tampil lebih konsisten musim ini.

Bagi Modric, tantangan terbesarnya adalah membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Ia harus menyesuaikan diri dengan intensitas Serie A yang ketat, sekaligus menjaga kebugarannya agar bisa bermain reguler. Mengingat Milan akan berlaga di beberapa kompetisi sekaligus, kedalaman skuad dan rotasi pemain akan menjadi kunci.


Kekalahan dari Chelsea tentu bukan hasil yang diinginkan, namun laga ini memberikan gambaran awal bagi Allegri dalam mempersiapkan tim. Dengan situasi bermain 10 orang sejak menit ke-18, Milan lebih banyak fokus bertahan dan sulit mengembangkan serangan.

Kehadiran Modric kemungkinan akan membuat Milan lebih mengandalkan penguasaan bola di lini tengah musim ini. Visi bermainnya dapat membantu mengalirkan bola dengan cepat ke lini depan, serta memberikan ketenangan saat tim berada di bawah tekanan.

Jika kondisinya kembali bugar sepenuhnya, Modric diprediksi akan menjadi tandem ideal bagi gelandang-gelandang muda Milan seperti Tijjani Reijnders dan Yunus Musah, menciptakan kombinasi pengalaman dan energi yang seimbang.


Debut Pahit, Tapi Bukan Pertanda Buruk

Kekalahan 1-4 di laga debut tentu bukan awal yang diimpikan Modric, namun penting diingat bahwa ini hanyalah pertandingan pramusim. Fokus utama Milan saat ini adalah memastikan seluruh pemain berada dalam kondisi prima menjelang dimulainya kompetisi resmi.

Bagi Modric, laga melawan Chelsea menjadi ajang adaptasi pertama di luar Liga Spanyol sejak 2012. Butuh waktu bagi seorang pemain, bahkan yang berstatus legenda, untuk menyatu dengan sistem permainan baru dan rekan-rekan setim yang berbeda.

Fans Milan kini menantikan debut resminya di kompetisi Serie A. Jika kebugarannya meningkat dan ia mampu mengatur tempo permainan seperti masa jayanya di Madrid, Modric berpotensi menjadi otak serangan Milan sekaligus mentor berharga bagi pemain muda Rossoneri.