Di tengah zaman yang serba online, FOMO (Fear of Missing Out) udah jadi istilah yang lumrah. Tapi, generasi sekarang—terutama Gen Z—punya cara baru menikmati hidup tanpa harus ikut-ikutan. Di sinilah muncul istilah kebalikan dari FOMO: JOMO, alias Joy of Missing Out.
🔍 Apa Itu JOMO?
Secara harfiah, Joy of Missing Out berarti “kebahagiaan karena melewatkan sesuatu.” Tapi ini bukan karena nggak diajak atau nggak update, ya. Justru karena sengaja memilih untuk nggak ikut, dan merasa puas dengan keputusan itu.
JOMO adalah momen ketika kamu:
- Nggak ikut nongkrong, tapi malah nonton film sendiri sambil makan popcorn.
- Nggak ikut party, tapi tidur lebih awal dan bangun fresh keesokan harinya.
- Nggak update story tiap jam, tapi malah enjoy offline life dan merasa tenang.
💬 JOMO dalam Bahasa Gaul Gen Z
Buat Gen Z, JOMO bukan sekadar istilah. Ini gaya hidup. Nih, beberapa contoh penerapannya:
“Gue skip konser kemarin. Capek. Mending stay at home, rebahan, dan recharge. JOMO vibes banget.”
“Orang-orang heboh soal drakor baru, tapi gue malah baca buku dan journaling. Peaceful af. JOMO!”
JOMO jadi bentuk self-care digital. Ini bukan berarti anti-sosial, tapi tahu kapan harus berhenti, dan nyaman dengan pilihan sendiri.
🌿 Kenapa JOMO Jadi Penting Sekarang?
Karena hidup terus dikejar update, notifikasi, konten viral, dan tekanan sosial, banyak yang mulai lelah. JOMO datang sebagai penawar racun FOMO. Ia ngajarin kita buat:
- Nggak membandingkan hidup dengan orang lain.
- Menikmati waktu sendiri tanpa rasa bersalah.
- Fokus ke kualitas hidup, bukan validasi sosial.
🔄 Dari FOMO ke JOMO: Transisi Gaya Hidup
Kalau dulu orang takut ketinggalan tren, sekarang banyak yang bangga saat bisa disconnect to reconnect. Bahkan, JOMO bisa bikin kamu:
- Lebih produktif
- Lebih mindful
- Lebih jujur sama diri sendiri
“Gue unfollow akun-akun toxic, biar bisa fokus ke hal-hal yang beneran bikin gue bahagia. JOMO is real.”
✨ Penutup: JOMO Adalah Bentuk Ketenangan
Di tengah hiruk-pikuk sosial media dan ekspektasi dunia luar, JOMO adalah seni untuk bilang ‘nggak’ tanpa drama. Sebuah reminder bahwa nggak semua harus diikuti, dan kadang, hal paling berharga justru ada saat kita berhenti mengejar semuanya.
