Juli 20, 2025

Jagat media sosial Tiongkok tengah digemparkan oleh sosok Sister Hong, atau yang juga dikenal dengan nama Sister Red. Kasus ini menjadi perhatian luas publik setelah terungkap bahwa individu ini diduga sebagai pelaku utama dalam penyebaran ribuan video asusila yang viral di internet.

Skandal tersebut tak hanya mencengangkan karena banyaknya jumlah video, tetapi juga karena identitas asli pelakunya yang mengejutkan masyarakat.

Pasalnya, Sister Hong selama ini dikenal sebagai seorang wanita feminin dengan penampilan menarik. Namun belakangan diketahui, sosok di balik nama tersebut adalah seorang pria berusia 38 tahun bernama asli Jiao.

Fakta bahwa ia selama ini berdandan layaknya wanita demi menipu dan memikat para pria membuat kasus ini semakin mencengangkan dan memicu perdebatan luas di dunia maya

Untuk memperkuat penyamarannya sebagai wanita, Jiao tampil total: ia menggunakan make-up tebal, rambut palsu, serta pakaian wanita seperti rok dan gaun. Penampilannya yang feminin berhasil membuat banyak pria tertarik dan bersedia diajak datang ke rumahnya.

Namun yang tidak diketahui para pria tersebut adalah bahwa Jiao telah memasang kamera tersembunyi di dalam rumahnya. Ia secara diam-diam merekam seluruh aktivitas seksual yang berlangsung.

Video-video pribadi itu kemudian dibagikannya di sebuah grup online yang bersifat tertutup.

Menariknya, untuk bisa mengakses grup tersebut, para anggota diwajibkan membayar biaya keanggotaan sebesar 150 yuan, atau sekitar Rp341.000.

Ini mengindikasikan bahwa motif utama dari penyebaran video tersebut bukan semata untuk hiburan, tetapi juga demi keuntungan finansial melalui sistem langganan eksklusif.

Meskipun video yang direkam dijual secara online, hubungan seksual yang dilakukan oleh Sister Hong alias Jiao dengan para pria tersebut tidak melibatkan transaksi uang langsung. Alih-alih meminta bayaran, Jiao diketahui hanya mengharapkan hadiah kecil sebagai bentuk balasan dari “kebaikannya”.

Dalam berbagai foto yang beredar di media sosial, tampak beberapa pria datang ke rumah Jiao sambil membawa buah, susu, camilan, hingga minyak goreng sebagai bentuk imbalan. Hadiah sederhana ini terlihat kontras dengan aktivitas ilegal dan manipulatif yang dilakukan oleh sang pelaku di balik layar.

Kepolisian setempat telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Sementara itu, warganet terus mengecam perbuatannya dan menuntut hukuman tegas atas pelanggaran privasi yang sangat serius tersebut.