Juni 26, 2025

Gangguan penglihatan merupakan masalah umum yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Dua jenis gangguan mata yang sering ditemukan adalah rabun jauh (minus/miopia) dan silinder (astigmatisme). Meski keduanya sama-sama mempengaruhi ketajaman penglihatan, minus dan silinder memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda. Berikut ini adalah lima perbedaan utama antara keduanya:

1. Penyebab Utama

  • Minus (Miopia)
    Miopia terjadi ketika bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk ke mata tidak fokus tepat di retina, melainkan di depannya. Akibatnya, objek yang jauh tampak buram.
  • Silinder (Astigmatisme)
    Silinder disebabkan oleh bentuk kornea atau lensa mata yang tidak simetris. Alih-alih bulat sempurna seperti bola, kornea berbentuk oval seperti bola rugby. Ini menyebabkan cahaya tidak terfokus secara merata, sehingga penglihatan menjadi kabur baik pada jarak dekat maupun jauh.

2. Pola Penglihatan Kabur

  • Minus
    Penderita rabun jauh mengalami kesulitan melihat objek yang jauh, seperti papan tulis, rambu lalu lintas, atau layar bioskop.
  • Silinder
    Penderita silinder bisa mengalami penglihatan kabur atau terdistorsi baik untuk jauh maupun dekat. Garis lurus bisa tampak miring atau bergelombang.

3. Gejala Tambahan

  • Minus
    Gejala umum meliputi menyipitkan mata saat melihat jauh, sakit kepala karena tegang mata, dan sering menatap layar dari jarak sangat dekat.
  • Silinder
    Selain penglihatan buram, penderita silinder sering mengalami mata cepat lelah, pandangan ganda, serta sulit melihat detail, terutama di malam hari atau dalam cahaya redup.

4. Koreksi yang Dibutuhkan

  • Minus
    Dikoreksi dengan lensa cekung (negatif) yang membantu memfokuskan cahaya ke retina. Kacamata atau lensa kontak biasa dapat digunakan.
  • Silinder
    Memerlukan lensa torik, yaitu lensa khusus yang memiliki kekuatan berbeda di berbagai titik lensa untuk mengimbangi ketidakseimbangan kornea.

5. Tes Diagnostik

  • Minus
    Dapat terdeteksi dengan tes ketajaman visual standar dan retinoskopi.
  • Silinder
    Memerlukan pemeriksaan yang lebih rinci, seperti keratometri (pengukuran kelengkungan kornea) dan topografi kornea, untuk melihat bentuk permukaan mata secara menyeluruh.

Kesimpulan

Meski sama-sama mengganggu penglihatan, minus dan silinder merupakan dua kondisi mata yang berbeda baik dari segi penyebab, gejala, maupun cara penanganannya. Pemeriksaan mata secara rutin sangat penting agar gangguan seperti ini bisa terdeteksi dan ditangani lebih awal. Jika kamu mengalami penglihatan buram, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter mata untuk mengetahui jenis gangguan dan koreksi yang tepat.