
Gaya rambut kepang telah menjadi bagian penting dalam budaya dan ekspresi diri banyak masyarakat, terutama di kalangan komunitas Afrika dan diaspora Afrika. Dua gaya yang paling populer adalah cornrow dan braids. Meskipun sekilas tampak mirip, cornrow dan braids memiliki sejumlah perbedaan mencolok dari segi teknik, tampilan, hingga makna budaya. Berikut adalah lima perbedaan utama antara keduanya:
1. Teknik Kepang
Cornrow: Rambut dikepang rapat mengikuti kulit kepala. Teknik ini dikenal sebagai underhand technique, di mana rambut ditambahkan secara perlahan ke dalam kepangan yang melekat langsung pada kulit kepala. Hasilnya terlihat pipih dan menyatu dengan kulit kepala.
Braids: Biasanya dilakukan dengan membagi rambut menjadi beberapa bagian kecil dan mengepang dari pangkal rambut ke bawah, tanpa melekat pada kulit kepala. Braids bisa menggunakan teknik three-strand braiding atau bahkan tambahan seperti box braids dan twist.
2. Tampilan Visual
Cornrow: Polanya cenderung geometris dan simetris. Kepangan terlihat menempel langsung di kulit kepala dalam bentuk garis-garis sejajar atau berpola seperti zigzag, spiral, atau motif artistik lainnya.
Braids: Bentuknya lebih fleksibel dan menggantung bebas. Tampilan braids lebih “mengambang” dari kepala dan bisa dikreasikan dalam berbagai panjang dan ketebalan.
3. Durasi Pemasangan
Cornrow: Proses pemasangan biasanya lebih cepat dibandingkan braids karena tidak membutuhkan banyak ekstensi dan hanya fokus pada pola di kulit kepala. Namun, semakin rumit desainnya, bisa membutuhkan waktu berjam-jam.
Braids: Pemasangannya bisa memakan waktu lebih lama, terutama jika menggunakan tambahan rambut ekstensi. Beberapa jenis braids seperti box braids bisa memakan waktu 4–8 jam tergantung panjang dan volume rambut.
4. Daya Tahan dan Perawatan
Cornrow: Umumnya bertahan selama 1–3 minggu, tergantung perawatan. Karena menempel di kulit kepala, cornrow lebih rentan terganggu oleh pertumbuhan rambut dan keringat.
Braids: Bisa bertahan lebih lama, biasanya 4–6 minggu atau lebih. Braids yang digantung tidak terlalu terganggu oleh pertumbuhan rambut dan lebih mudah dijaga kebersihannya dengan cara tertentu.
5. Fungsi dan Budaya
Cornrow: Dalam budaya Afrika, cornrow sering kali memiliki makna sosial, politik, atau spiritual. Dahulu digunakan sebagai simbol status, usia, bahkan rute pelarian budak. Cornrow juga menjadi gaya yang efisien untuk pelari, petarung, dan atlet karena rapih dan tidak mudah lepas.
Braids: Meskipun juga punya nilai budaya, braids lebih sering diasosiasikan dengan fashion dan gaya personal. Braids memberikan lebih banyak ruang untuk eksperimen dan kreativitas, termasuk pewarnaan dan ornamen.
Kesimpulan
Meskipun cornrow dan braids sering disamakan, keduanya memiliki karakteristik unik yang mencerminkan budaya, fungsi, dan teknik yang berbeda. Memahami perbedaan ini bukan hanya membantu kita memilih gaya rambut yang sesuai, tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap akar sejarah dan budaya yang melekat padanya.
