Seiring meningkatnya penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Indonesia, penting bagi pengguna dan pelaku usaha untuk memahami perbedaan antara QRIS On Us dan QRIS Off Us. Kedua istilah ini merujuk pada jenis transaksi berdasarkan asal dan tujuan penyedia layanan pembayaran (PJP) yang digunakan oleh konsumen dan merchant.
Berikut ini adalah 5 perbedaan utama antara QRIS On Us dan Off Us:
1. Asal Institusi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)
- QRIS On Us: Transaksi dilakukan dalam satu PJP yang sama. Artinya, pembeli dan penjual menggunakan layanan dari penyedia yang sama (misalnya, sama-sama memakai GoPay).
- QRIS Off Us: Terjadi ketika PJP pembeli dan merchant berbeda. Contohnya, pembeli menggunakan DANA dan merchant menggunakan LinkAja.
2. Kecepatan Proses Transaksi
- On Us: Karena berada di dalam sistem yang sama, proses transaksi cenderung lebih cepat dan langsung diproses oleh PJP tersebut.
- Off Us: Transaksi memerlukan routing antar PJP, sehingga umumnya sedikit lebih lambat dibandingkan On Us.
3. Biaya Transaksi (Merchant Discount Rate/MDR)
- On Us: Biaya MDR bisa lebih rendah atau bahkan gratis tergantung kebijakan internal PJP.
- Off Us: Umumnya ada biaya MDR standar nasional yang dikenakan, sesuai ketentuan dari Bank Indonesia (misalnya 0,3% untuk UMKM).
4. Ketergantungan pada Sistem Switching
- On Us: Tidak memerlukan sistem switching pihak ketiga karena semua proses berada dalam satu sistem.
- Off Us: Transaksi melibatkan switching antar penyedia, seperti Artajasa atau Rintis, yang menjembatani antara dua sistem berbeda.
5. Kemungkinan Kendala Teknis
- On Us: Lebih stabil karena hanya bergantung pada satu infrastruktur.
- Off Us: Potensi kendala teknis lebih tinggi karena melibatkan interkoneksi antar platform, seperti delay atau kegagalan sinkronisasi data.
Kesimpulan
Mengetahui perbedaan antara QRIS On Us dan Off Us membantu pelaku usaha dan pengguna memilih strategi pembayaran yang paling efisien. QRIS On Us cocok untuk ekosistem internal dengan efisiensi tinggi, sedangkan QRIS Off Us memperluas jangkauan transaksi lintas platform. Kedua jenis transaksi ini saling melengkapi dalam mewujudkan sistem pembayaran digital yang inklusif dan terintegrasi di Indonesia.
