
Gendam dan hipnotis sering kali dianggap serupa oleh banyak orang, karena keduanya melibatkan pengaruh terhadap pikiran dan perilaku seseorang. Namun, meskipun ada beberapa kesamaan, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang mendasar, baik dalam teknik, tujuan, maupun pendekatannya. Berikut ini adalah 5 perbedaan utama antara gendam dan hipnotis:
1. Tujuan dan Aplikasi
- Hipnotis: Hipnotis biasanya digunakan dengan tujuan terapeutik atau untuk kepentingan ilmiah. Dalam praktik modern, hipnosis diterapkan dalam berbagai bidang, seperti psikologi untuk terapi mengatasi kecemasan, fobia, atau kebiasaan buruk (misalnya merokok). Hipnotis juga sering digunakan dalam konteks medis untuk mengurangi rasa sakit atau sebagai bagian dari perawatan psikologis.
- Gendam: Gendam sering kali digunakan untuk tujuan yang kurang etis, seperti manipulasi atau penipuan. Praktik gendam sering dikaitkan dengan okultisme atau ilmu hitam dan lebih cenderung digunakan untuk tujuan pribadi, seperti mencuri atau memanipulasi orang lain tanpa izin mereka. Orang yang menggunakan gendam sering kali memiliki niat untuk mengendalikan atau mengeksploitasi korban.
2. Metode dan Teknik
- Hipnotis: Dalam hipnosis, teknik yang digunakan melibatkan induksi atau proses membimbing seseorang untuk mencapai keadaan relaksasi yang mendalam dan konsentrasi penuh. Teknik ini biasanya dilakukan dengan cara verbal atau sugesti yang bersifat positif dan konstruktif. Hipnotis yang digunakan dalam terapi biasanya berbentuk diskusi atau perintah yang menenangkan dan diarahkan pada tujuan perbaikan diri.
- Gendam: Gendam biasanya dilakukan dengan menggunakan sugesti yang lebih halus dan terkadang dengan cara yang memanipulasi pikiran atau perasaan korban. Gendam sering kali melibatkan elemen-elemen mistis atau supranatural, dan bisa berupa kata-kata yang diucapkan dengan tujuan mempengaruhi tindakan atau pikiran seseorang tanpa sepengetahuan mereka. Penggunaan gendam sering kali dilakukan dengan trik atau taktik yang bersifat memanipulasi dan menyembunyikan tujuan sebenarnya.
3. Etika dan Penggunaan
- Hipnotis: Hipnotis yang digunakan dalam konteks terapi atau medis dilakukan secara sukarela dan dengan persetujuan penuh dari individu yang akan dihipnosis. Semua tindakan dan sugesti diberikan dengan tujuan positif, dan ada kode etik yang diikuti oleh praktisi hipnotis profesional untuk memastikan bahwa pasien atau klien mereka tidak dirugikan.
- Gendam: Gendam sering kali dilakukan tanpa persetujuan korban dan dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka. Praktik ini sering kali bersifat manipulatif dan tidak etis. Penggunaan gendam dapat merugikan orang lain dan, dalam banyak kasus, dianggap sebagai tindakan kriminal.
4. Kesadaran Seseorang yang Diinvasi
- Hipnotis: Dalam hipnosis, meskipun seseorang berada dalam kondisi yang sangat rileks dan terfokus, mereka tetap memiliki kesadaran penuh. Mereka masih bisa mengingat apa yang terjadi selama sesi dan dapat berhenti kapan saja jika mereka merasa tidak nyaman. Dalam hipnosis terapeutik, klien diajak untuk berkolaborasi aktif dalam proses penyembuhan.
- Gendam: Pada praktik gendam, korban sering kali berada dalam kondisi tidak sadar atau tidak sepenuhnya sadar tentang apa yang terjadi pada mereka. Dalam beberapa kasus, orang yang digendam mungkin tidak ingat atau menyadari bahwa mereka telah dipengaruhi hingga tindakan atau keputusan mereka sudah dilakukan.
5. Keterlibatan Profesionalisme
- Hipnotis: Hipnotis yang dilakukan dalam lingkungan medis atau terapeutik biasanya dilakukan oleh seorang profesional terlatih yang memiliki sertifikasi atau pendidikan khusus di bidang tersebut. Praktisi hipnotis harus memahami psikologi dan teknik hipnosis untuk memastikan bahwa mereka tidak membahayakan klien mereka.
- Gendam: Gendam, di sisi lain, sering dilakukan oleh individu yang tidak terlatih atau tidak berkompeten dalam bidang psikologi atau terapi. Praktik ini cenderung lebih berfokus pada manipulasi psikologis dan sering kali dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan berniat buruk.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun gendam dan hipnotis melibatkan pengaruh terhadap pikiran seseorang, mereka sangat berbeda dalam hal tujuan, teknik, etika, dan dampaknya. Hipnotis, ketika dilakukan secara profesional dan etis, adalah teknik yang dapat digunakan untuk tujuan terapeutik dan perbaikan diri. Sebaliknya, gendam adalah praktik yang cenderung merugikan dan tidak etis, dengan tujuan manipulatif yang dapat berbahaya bagi korban. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan keduanya agar kita dapat mengenali dan menghindari manipulasi yang tidak sehat.