Turnamen olahraga bertajuk Spice and Sand Cup 2024 digelar di Lapangan Cricket Udayana, Bali, pada Sabtu, 30 November 2024. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan India, sekaligus menjadi simbol persahabatan yang semakin erat antara kedua negara. Turnamen ini juga menjadi wujud nyata diplomasi olahraga atau sport diplomacy dalam memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.
Pada penyelenggaraan perdananya, turnamen ini dirancang untuk menjadi tradisi tahunan. Tim Garuda Gentlemen dari Indonesia berhasil mencatat kemenangan gemilang dengan mengalahkan Tim Diaspora India, unggul dengan selisih 41 run. Pertandingan ini menegaskan dominasi tim tuan rumah dalam ajang persahabatan tersebut.
Tim Garuda Gentlemen memulai pertandingan dengan giliran batting terlebih dahulu dan sukses mencetak skor 99 untuk tiga wicket dalam 10 over. Performa ini menunjukkan dominasi kuat sejak awal permainan. Sorotan utama pertandingan tertuju pada Julang Dzulfikar, yang tampil luar biasa dengan mencetak 53 run. Kepemimpinan Dzulfikar di lapangan diperkuat oleh kontribusi solid dari Rian Heodan dan pemain lainnya, membawa Garuda Gentlemen ke posisi yang sangat menguntungkan.
Saat giliran batting Tim Diaspora India, mereka menghadapi tekanan besar dari para bowler Indonesia. Strategi dan eksekusi yang cemerlang membuat lawan kesulitan membangun momentum. Hasilnya, Tim Diaspora India hanya mampu mencetak 58 run dengan kehilangan tujuh wicket dalam 10 over. Penampilan gemilang dari bowler Indonesia, khususnya I Ketut Edi Guna, menjadi kunci kemenangan. Ketut Edi mencatat empat wicket penting yang tidak hanya memastikan kemenangan bagi timnya, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin klasemen bowler terbaik dengan 118 poin. Sementara itu, Julang Dzulfikar, dengan skor tertinggi dalam pertandingan, menduduki posisi kedua dengan 85 poin, menjadikannya salah satu pemain terbaik di laga ini.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal India untuk Bali, Dr. Shashank Vikram, menekankan pentingnya Spice and Sand Cup sebagai simbol diplomasi budaya yang inovatif. Beliau juga mengapresiasi dedikasi Persatuan Cricket Indonesia (PCI) dalam mengembangkan olahraga cricket di Indonesia. Usaha ini tidak hanya memperkenalkan cricket kepada masyarakat yang lebih luas, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas budaya dan sosial.
“Dengan popularitas cricket yang sangat besar di India, turnamen ini diharapkan dapat menjembatani perbedaan budaya sekaligus memperkaya hubungan antarwarga kedua negara,” ujar Dr. Vikram.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI), Abhiram Singh Yadav, juga menyampaikan harapannya terhadap potensi Spice and Sand Cup sebagai wadah untuk mempererat hubungan antarwarga Indonesia dan India. Turnamen ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkuat persahabatan dan kerja sama antara kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk olahraga, budaya, dan masyarakat