November 23, 2024

Para atlet nasional di cabang downhill bersaing dengan sengit dalam ajang bergengsi 76 Indonesian Downhill 2024. Kompetisi ini mencapai puncaknya pada final run seri kedua yang digelar di Ternadi Bike Park, Kudus, pada hari Minggu, 20 Oktober 2024.

Rendy Varera Sanjaya tampil tak terkalahkan dan berkuasa di Ternadi Bike Park. Dengan keterampilan luar biasa dan penguasaan medan sempurna, ia memukau penggemar dan saingan. Aksinya di taman sepeda ini membuktikan dedikasi dan semangatnya yang tak pernah padam.

Pebalap Dayu Racing Team sukses meraih juara di seri kedua kelas Men Elite dengan waktu 4.03,309. Prestasi ini mencerminkan kemampuan dan dedikasi luar biasa, hasil dari latihan keras demi kompetisi bergengsi ini.

Ini adalah gelar kedua berturut-turut bagi Rendy setelah memenangkan 76 Indonesian Downhill tahun lalu di lokasi yang sama. Kemenangan ini menegaskan dominasinya dalam kompetisi, menunjukkan konsistensi dan keterampilan hebat di downhill. Rendy terus mempertahankan performanya, membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik.

Atlet yang berasal dari Kediri ini menunjukkan performa yang luar biasa; kemenangan ini melengkapi pencapaian gemilangnya dengan berhasil meraih posisi hot seat pada sesi seeding run yang berlangsung pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024 yang lalu. Dengan usaha dan dedikasi yang tinggi, ia berhasil menampilkan kemampuan terbaiknya dalam kompetisi ini.

“Pastinya senang banget bisa podium pertama di seri kedua ini, yang melengkapi gelar juara saya tahun lalu juga di sini. Ke depan semoga saya juga bisa mempertahankan performa bagus di seri terakhir dan bisa menjadi juara umum nasional tahun ini,” ujar Rendy.

Persaingan di 76 Indonesian Downhill selalu ketat dan menegangkan. Kali ini, di Ternadi Bike Park, tantangan semakin berat karena kompetisi diadakan dalam kondisi wet race. Kondisi basah ini menambah kesulitan bagi peserta yang harus menunjukkan kemampuan terbaik di medan licin dan penuh tantangan.

Hujan deras di Lereng Gunung Muria telah mengubah trek secara drastis. Trek yang sebelumnya kering kini menjadi licin dan becek. Kondisi ini mempengaruhi perjalanan, membuatnya lebih menantang dan menuntut kewaspadaan ekstra dari penjelajah.

Para pembalap mengalami kesulitan mempertahankan grip, yang membuat mereka sering terpeleset di lintasan. Hal ini mengakibatkan catatan waktu mereka menurun drastis, mempengaruhi performa secara keseluruhan.

“Perubahan cuaca dari kemarin panas ke hujan memang agak mengejutkan, saya juga sempat bingung memilih ban dan mengubah setelan sepeda. Secara keseluruhan berjalan sesuai harapan saya. Meskipun sempat agak slip, tapi saya bisa mencapai finish dengan lancar,” ujar Rendy.

Di samping Rendy yang berhasil menjadi juara, Azhar Salman Alparishi menempati posisi kedua dalam kategori Men Elite.

Dia tertinggal hingga tujuh detik dari Rendy, mencatatkan waktu 4 menit 10,014 detik. Meskipun demikian, usaha dan determinasi yang ditunjukkannya sepanjang perlombaan sangat mengesankan. Dengan persaingan yang ketat, pencapaiannya tetap patut diapresiasi sebagai bagian dari usahanya yang gigih.

Posisi ketiga berhasil diraih oleh Agung Prio Apriliano dari Tim D-One Factory dengan mencatatkan waktu 4 menit 11,531 detik. Prestasi ini menunjukkan kehebatan dan dedikasinya dalam kompetisi, menandai pencapaian yang sangat membanggakan bagi tim dan dirinya sendiri.

Keberhasilan ini secara otomatis memberikan Rendy tambahan 300 poin. Dengan pencapaian ini, Rendy mendapatkan dorongan signifikan dalam poinnya.

Ia kini memimpin klasemen kategori Men Elite dengan 390 poin, melampaui Andy Prayoga. Prestasi ini mencerminkan dedikasi dan ketekunan, membuatnya berada di puncak. Dengan kerja keras dan strategi matang, ia unggul dari pesaing, menunjukkan dominasinya.

Situasi ini diperkirakan akan memanaskan persaingan untuk gelar juara nasional pada seri terakhir. Pertarungan semakin menarik karena peserta menunjukkan peningkatan performa, membuat persaingan ketat dan intens. Dengan tekad masing-masing tim dan individu, seri terakhir menjanjikan pertunjukan menegangkan dan penuh kejutan. Semua mata tertuju pada strategi dan keterampilan hingga akhir perlombaan.

Dalam kategori Women Elite, Milatul Khaqimah dari Sego Anget Racing Team (SART) menunjukkan performa luar biasa dengan berhasil meraih posisi juara. Ia mencatatkan waktu impresif 4.45,091, menandai kemenangan gemilang dalam kompetisi tersebut.

Ia sukses menciptakan gap waktu yang cukup jauh dengan peringkat kedua Ayu Triya Andriana dari Polair DH Team Wiucycling dengan 4.56,344.

Sedangkan peringkat tiga diraih Nilna Murni Ningtias dari Spartan Racing Team yang mencatatkan waktu 4.58,303.

Agnes C. Wuisan, mewakili 76Rider, mengapresiasi antusiasme dan semangat juang para rider yang bertanding di 76 Indonesian Downhill 2024.

Dia melihat setiap peserta berusaha keras menampilkan performa terbaik, meskipun menghadapi tantangan hujan deras selama final di Ternadi Bike Park, Kudus. Peserta melawan cuaca buruk, tetap fokus, dan menjaga keseimbangan di trek yang semakin licin dan menantang.

Setelah seri kedua di Ternadi Bike Park, ajang ini akan menutup putaran terakhirnya, yaitu seri ketiga, di Klemuk Bike Park, Batu, Jawa Timur pada 8-10 November 2024 mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *