Peribahasa “seperti ayam di campak ke laut” merupakan ungkapan dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan keadaan seseorang yang merasa bingung, tidak berdaya, atau kehilangan arah dalam situasi tertentu. Ungkapan ini memberikan gambaran visual yang kuat tentang seekor ayam yang dilempar ke laut, yang tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk berenang dan akan kesulitan bertahan hidup.
Makna dan Konteks
Dalam konteksnya, peribahasa ini sering digunakan untuk merujuk pada situasi di mana seseorang berada dalam keadaan yang asing dan sulit, di mana mereka merasa terasing dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Misalnya, ketika seseorang dipindahkan ke lingkungan baru yang berbeda atau ketika seseorang menghadapi masalah besar yang tidak dapat mereka selesaikan, mereka mungkin merasa “seperti ayam di campak ke laut”.
Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Ungkapan ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, seperti:
- Perubahan Karir: Seseorang yang baru saja berpindah pekerjaan dan merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerjanya yang baru.
- Relokasi: Ketika seseorang pindah ke kota atau negara baru dan merasa kesulitan beradaptasi.
- Tantangan Baru: Menghadapi hal-hal baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya, seperti memulai usaha atau belajar keterampilan baru.
Contoh Kalimat
- “Setelah pindah ke kota ini, saya merasa seperti ayam di campak ke laut, karena semuanya terasa asing dan sulit untuk dijangkau.”
- “Ketika dia pertama kali masuk ke lingkungan sekolah barunya, dia merasa seperti ayam di campak ke laut.”
Kesimpulan
Peribahasa “seperti ayam di campak ke laut” adalah ungkapan yang mampu menangkap perasaan cemas dan kebingungan seseorang ketika menghadapi situasi yang tidak dikenali. Penggunaan ungkapan ini tidak hanya memperkaya bahasa, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pengalaman manusia yang universal dalam menghadapi keadaan sulit. Dengan mengenali peribahasa ini, kita dapat lebih memahami perasaan dan pengalaman orang lain di sekitar kita.