
👑 Dilema Lini Serang Tiga Singa: Thomas Tuchel Dihadapkan Pilihan Neraka Antara Bellingham dan Foden
Kembalinya Jude Bellingham ke skuad Timnas Inggris untuk dua laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Serbia dan Albania pada November 2025 menjadi berita gembira sekaligus dilema pelik bagi Pelatih Thomas Tuchel.
Di satu sisi, kehadiran kembali Bellingham, yang kini telah mengamankan tempatnya sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, adalah keuntungan besar bagi The Three Lions. Namun, di sisi lain, kepulangan sang bintang menciptakan puzzle taktis yang hampir mustahil dipecahkan Tuchel: Bagaimana memainkan Bellingham, Phil Foden, dan Harry Kane secara bersamaan tanpa mengorbankan keseimbangan tim?
Inggris di bawah Tuchel menggunakan formasi dasar 4-2-3-1 atau 4-3-3, yang mengandalkan satu gelandang serang (No. 10) di belakang penyerang tengah (No. 9) dan didampingi dua winger spesialis yang cepat.
Duel Playmaker di Posisi Nomor 10
Masalah utama muncul karena baik Bellingham maupun Foden adalah pemain berposisi natural sebagai nomor 10 atau gelandang serang. Sejak kemunculannya, Bellingham selalu berperan sebagai kreator utama tim dari lini tengah. Foden, bintang Manchester City, juga dianggap Tuchel tidak optimal jika dipaksakan bermain sebagai winger murni.
“Untuk saat ini, jika kami tetap mempertahankan struktur tim, mereka tidak bisa main bareng (Kane, Foden, Bellingham). Mereka bisa main bareng sebenarnya, tapi tidak dalam struktur saat ini. Akan mengganggu keseimbangan yang kami buat, dan tidak cocok juga untuk winger yang memang ahli di posisinya,” ujar Tuchel, seperti dikutip The Athletic dan media lainnya.
Tuchel menegaskan struktur yang ia kembangkan berpegangan pada peran No. 6 (gelandang bertahan), No. 8 (gelandang box-to-box), No. 10 (gelandang serang/kreatif), dan No. 9 (penyerang). Dalam skema ini, hanya ada satu slot No. 10 yang tersedia, dan slot No. 9 sudah menjadi milik mutlak Harry Kane, sang kapten dan mesin gol utama.
Ini berarti, Bellingham dan Foden kini harus bersaing keras memperebutkan satu posisi sentral di belakang Kane.
🎭 Ancaman Overdosis Kreativitas
Dilema ini semakin diperparah dengan melimpahnya stok pemain kreatif di skuad Inggris. Selain Bellingham dan Foden, Tuchel juga memiliki opsi lain yang patut dipertimbangkan di posisi No. 10 atau sekitarnya, termasuk:
- Morgan Rogers
- Eberechi Eze
- Cole Palmer (meski absen karena cedera pangkal paha di skuad terbaru)
Tuchel secara eksplisit menyatakan bahwa ia tidak akan membawa lima pemain berposisi No. 10 ke Piala Dunia 2026 mendatang. Keputusan ini menunjukkan filosofi pelatih asal Jerman itu: keseimbangan tim jauh lebih penting daripada mengakomodasi bakat individu yang berlebihan.
“Kami selalu melakukan yang terbaik untuk tim, kami selalu ingin melakukan yang terbaik untuk menang. Kami ingin melakukan yang terbaik untuk menemukan keseimbangan tim dan kami ingin tetap menjaga keharmonisan tim, sekalipun kami harus membuat keputusan sulit,” tegas Tuchel.
🎯 Momentum Pembuktian di Laga Kualifikasi
Meskipun Inggris sudah memastikan tiket lolos ke Piala Dunia 2026 setelah tampil sempurna dengan enam kemenangan dan tanpa kebobolan dari enam laga kualifikasi Grup K (termasuk kemenangan telak 5-0 atas Serbia beberapa bulan lalu), dua laga tersisa melawan Serbia dan Albania ini menjadi arena krusial bagi Bellingham dan Foden untuk meyakinkan Tuchel.
Laga-laga ini bukan lagi soal hasil, tetapi soal mencari harmoni dan kejelasan peran sebelum turnamen besar. Pelatih dituntut untuk menemukan solusi taktis yang memungkinkan dua superstar ini berkontribusi maksimal, tanpa saling meniadakan atau merusak struktur yang telah dibangun.
Jika Tuchel berpegangan teguh pada formasi 4-3-3 dengan satu No. 10, maka satu di antara Bellingham atau Foden harus rela dicadangkan atau dipindahkan ke posisi yang kurang optimal. Namun, jika Tuchel berani sedikit beradaptasi—misalnya, menggunakan Bellingham lebih dalam sebagai No. 8 yang ofensif atau mengubah skema menjadi 4-4-2 berlian—maka trisula impian Kane-Bellingham-Foden mungkin bisa terwujud.
Keputusan Tuchel di dua laga kualifikasi ini akan menjadi penentu. Siapa yang berhasil mencuri hati sang pelatih akan menjadi sentral, sementara yang lain mungkin harus bersiap menjadi pemain kunci dari bangku cadangan, sebuah peran yang sulit diterima oleh pemain dengan status superstar seperti Jude Bellingham atau Phil Foden.
