November 3, 2025
Padi Reborn

Padi Reborn: 28 Tahun Berkarya, Kembali dengan ‘Ego’ dan Album ‘Dua Delapan’

Padi Reborn, sebuah nama yang tak lekang oleh waktu di panggung musik Indonesia, kembali membuktikan relevansinya setelah menapaki 28 tahun perjalanan. Grup band yang digawangi Fadly (vokal), Yoyo (drum), Piyu (gitar), Ari (gitar), dan Rindra (bass) ini siap menyapa penggemar dengan single terbaru mereka yang bertajuk “Ego”. Bukan hanya sebagai penanda eksistensi, “Ego” juga menjadi gerbang pembuka menuju era baru Padi Reborn melalui album penuh kedelapan mereka, “Dua Delapan”.

Judul “Dua Delapan” bukan sekadar angka. Ia merangkum perjalanan panjang band sejak terbentuk 28 tahun lalu, sekaligus menandai delapan tahun sejak mereka kembali bangkit sebagai Padi Reborn pada 2017. Ini adalah sebuah perayaan atas konsistensi, adaptasi, dan semangat tak padam dalam bermusik.

‘Ego’: Pesan Mendalam dalam Balutan Musikalitas Baru

Padi Reborn. (ist)

Pada Jumat, 7 November 2025, “Ego” akan resmi dirilis di semua platform digital, menjanjikan pengalaman mendalam bagi para penikmat musik. Fadly, sang vokalis, menjelaskan bahwa setiap karya baru adalah sebuah perjalanan. “Di lagu Ego, kami mencoba menghadirkan sisi lain Padi Reborn, tapi tanpa kehilangan roh yang membuat kami menjadi kami,” ujarnya dalam siaran pers. Pernyataan ini menegaskan komitmen Padi Reborn untuk terus bereksplorasi tanpa menghilangkan identitas musikal yang telah melekat kuat.

Piyu, salah satu motor utama Padi Reborn, mengungkapkan esensi lirik “Ego”. Lagu ini menyoroti ironi dalam hubungan jangka panjang, di mana cinta yang masih ada justru terkubur oleh keras kepala dan ego masing-masing pasangan, hingga salah satunya memilih pergi. “Lagu ini menjadi pengingat halus bahwa terkadang yang harus kita kalahkan bukan pasangan kita, melainkan ego dalam diri sendiri,” kata Piyu. Pesan yang universal ini menjadikan “Ego” sangat relevan dengan realitas hubungan manusia di masa kini.

Secara musikal, “Ego” menghadirkan perpaduan menarik antara ciri khas Padi Reborn dan sentuhan modern. Aransemennya terdengar lebih dinamis dengan nuansa pop-rock kontemporer, menciptakan kesan segar namun tetap mempertahankan kedalaman lirik dan harmoni melodi yang menjadi DNA Padi. Kolaborasi spesial dengan Budapest Scoring Orchestra menambah dimensi kemegahan dan dramatis pada lagu ini. “Dengan melody yang catchy, lengkingan suara Fadly yang bertenaga, lirik yang mengandung pesan, rhythm section yang unik, ditambah balutan orkestra, membuat lagu ini menjadi lagu rock orkestra yang indah,” tambah Rindra, bassist Padi Reborn.

Yoyo, sang drummer, juga ikut merasakan kuatnya ikatan personal dengan lagu ini. “Lagu ini terasa sangat personal. Kami semua pernah berada di posisi di mana cinta diuji oleh gengsi,” ujarnya. “Lewat Ego, kami ingin mengajak pendengar untuk sedikit menundukkan kepala, mengingat lagi siapa yang sebenarnya paling berharga.” Ini menunjukkan bahwa “Ego” bukan hanya karya yang indah secara melodi, tetapi juga kaya akan makna dan refleksi diri.

Konser ‘Dua Delapan’: Selebrasi Nostalgia dan Era Baru

Peluncuran single “Ego” ini hanyalah pemanasan. Pada hari yang sama, Padi Reborn berencana tampil membawakan “Ego” untuk pertama kalinya dalam sebuah pertunjukan spesial di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Namun, puncak perayaan 28 tahun berkarya akan terjadi pada Konser Dua Delapan yang megah, yang dijadwalkan pada 31 Januari 2026 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Konser ini bukan sekadar perayaan nostalgia bagi Sobat Padi—sebutan bagi penggemar setia Padi Reborn—tetapi juga merupakan momen untuk menyambut era baru karya-karya mereka. Padi Reborn menjanjikan sebuah pengalaman yang tak terlupakan, memadukan lagu-lagu hits yang telah menjadi bagian dari memori kolektif bangsa dengan materi-materi baru yang menunjukkan evolusi musikal mereka.

Dengan “Ego” sebagai pembuka dan album “Dua Delapan” sebagai perjalanan selanjutnya, Padi Reborn sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah band yang terus bergerak maju, bereksperimen, dan tetap relevan. Mereka tidak hanya merayakan masa lalu yang gemilang, tetapi juga dengan percaya diri melangkah ke masa depan, membawa pesan-pesan mendalam dalam balutan musik yang memesona, dan terus memperkaya khazanah musik Indonesia.