
Sabtu, 18 Oktober 2025, pukul 23.30 WIB, Allianz Arena akan menjadi panggung bagi Der Klassiker pertama musim ini. Bayern Munchen, pemuncak klasemen dengan laju sempurna, akan menjamu Borussia Dortmund, rival abadi yang juga tak terkalahkan. Pertandingan ini bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan penanda arah perburuan gelar Bundesliga 2025/2026, yang dipastikan akan menyajikan drama dan intensitas tinggi.
Di bawah komando Vincent Kompany, Bayern Munchen tampil luar biasa. Die Roten belum tersentuh kekalahan dalam 10 laga di semua kompetisi, menandai start terbaik mereka sejak pertama kali bergabung di Bundesliga pada tahun 1965. Lebih mencengangkan lagi, Bayern mencatatkan delapan kemenangan beruntun di liga, dengan tujuh di antaranya mencetak minimal tiga gol. Total 25 gol hanya dalam enam laga perdana adalah rekor baru Bundesliga, menunjukkan betapa menakutkannya lini serang mereka. Harry Kane menjadi motor utama dengan 11 gol, termasuk dua hattrick, memecahkan rekor gol terbanyak di enam matchday pertama.
Dominasi Bayern ini membuat banyak pihak yakin bahwa trofi Bundesliga akan kembali ke Allianz Arena. Namun, jika ada tim yang bisa menggoyahkan takhta mereka, Borussia Dortmund adalah kandidat terkuat. Kemenangan di Allianz Arena akan menjadi pernyataan awal yang mengubah dinamika perburuan gelar.
Borussia Dortmund, yang dilatih oleh Niko Kovac, juga memulai musim dengan solid. Mereka adalah tim yang paling sedikit kebobolan di liga, hanya empat gol dalam enam pertandingan Bundesliga, serta mengoleksi empat clean sheet. Pendekatan defensif Kovac terbukti efektif dalam memberikan stabilitas. Dortmund tak terkalahkan dalam 14 pertandingan Bundesliga terakhir mereka, termasuk hasil imbang 1-1 melawan RB Leipzig di laga terakhir. Sejak Kovac mengambil alih, Dortmund mencatatkan 21 kemenangan dari 34 laga di semua kompetisi, rasio yang mengesankan.
Secara psikologis, Dortmund memiliki modal penting: mereka tidak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir melawan Bayern, termasuk kemenangan 2-0 di Allianz Arena pada Maret 2024. Bagi Dortmund, kemenangan kali ini bukan hanya soal gengsi, melainkan juga pesan tegas bahwa mereka siap kembali bersaing memperebutkan titel setelah absen dari jalur juara sejak musim 2022/2023.

Namun, kedua tim menghadapi masalah cedera yang patut diperhitungkan. Bayern masih tanpa Jamal Musiala, Alphonso Davies, Hiroki Ito, dan Josip Stanišić karena cedera jangka panjang. Beruntungnya, Harry Kane dalam kondisi fit dan siap tempur setelah pulih dari cedera engkel. Di kubu Dortmund, mereka mendapat kabar baik dengan kembalinya Serhou Guirassy setelah pulih dari cedera paha, dan striker asal Guinea ini diharapkan memimpin lini depan. Namun, kapten Emre Can masih absen karena masalah pangkal paha, serta Aaron Anselmino (otot) dan Julien Duranville (bahu). Nico Schlotterbeck, bek tengah yang baru pulih dari cedera meniskus enam bulan, langsung menjadi starter dan akan menghadapi tugas berat mengawal Harry Kane.
Pertarungan individu di lapangan akan sangat menarik untuk disaksikan. Duel antara Harry Kane dan Nico Schlotterbeck di jantung pertahanan Dortmund akan menjadi kunci. Kane, yang semakin berevolusi menjadi “9,5” dalam absennya Musiala, sangat sulit dihentikan. Jika Schlotterbeck mampu meredam Kane, itu akan sangat membantu Dortmund. Di sisi lain, Serhou Guirassy akan menghadapi Dayot Upamecano. Upamecano dalam performa bagus, memimpin pertahanan Bayern yang baru kebobolan tiga gol di Bundesliga. Guirassy, dengan lima gol dalam enam penampilan pertama di semua kompetisi, akan menjadi ancaman utama Dortmund.

Pertarungan lainnya yang tak kalah menarik adalah antara Michael Olise dan Daniel Svensson. Olise, yang menjadi Pemain Terbaik Get German Football News musim lalu, telah memulai kampanye 2025/2026 dengan tiga gol dan tiga assist dalam enam laga Bundesliga. Ia akan berhadapan dengan Svensson, wing-back Dortmund yang dikenal sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” dengan etos kerja defensif dan kemampuan menyerang yang solid.
Secara statistik, ini adalah pertama kalinya Bayern memenangkan enam pertandingan Bundesliga pertama mereka sejak 2015/2016 dan pertama kalinya mereka memenangkan 10 pertandingan kompetitif pertama sejak promosi pada 1965. Mereka juga mencari kemenangan kedelapan beruntun di liga, yang terpanjang sejak 2020. Dortmund juga dalam rekor tak terkalahkan terpanjang mereka di liga, 14 pertandingan. Salah satu rekor tak terkalahkan ini akan berakhir di Der Klassiker.
Meskipun Dortmund memiliki rekor bagus melawan Bayern dalam beberapa pertemuan terakhir, superkomputer Opta memprediksi Bayern akan memenangkan pertandingan ini dengan probabilitas 66,9%, dibandingkan Dortmund yang hanya 15,6%. Hasil imbang memiliki probabilitas 17,9%. Ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar menanti, Bayern tetap diunggulkan di kandang sendiri.
Der Klassiker kali ini bukan hanya tentang tiga poin. Ini adalah pertarungan mental, taktik, dan pembuktian siapa yang layak disebut sebagai raja Bundesliga. Dengan kedua tim dalam performa puncak, para penggemar dapat menantikan tontonan sepak bola yang memukau dan penuh gairah di Allianz Arena.