September 12, 2025
demo aksi gen-z di nepal

JAKARTA – Gelombang demonstrasi besar yang terjadi di Indonesia pada Agustus lalu disebut-sebut memicu aksi demo Nepal. Kedua gerakan ini memiliki sejumlah kesamaan yang menarik perhatian pengamat kawasan.

Sanjeev Sanyal, penasihat ekonomi Perdana Menteri India Narendra Modi, menilai pola gerakan yang muncul di Nepal mirip dengan demonstrasi di Indonesia. Ia menyoroti bagaimana mahasiswa dan kelompok muda kerap dijadikan motor utama dalam protes-protes massal di Asia Selatan maupun Asia Tenggara.

Di Nepal, massa yang sebagian besar berasal dari kalangan Gen-Z bahkan membakar gedung parlemen hingga rumah para pejabat tinggi, termasuk kediaman pribadi Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli. Gelombang kemarahan tersebut akhirnya membuat Oli memilih mundur dari jabatannya.

“Terlepas dari pandangan orang mengenai kepemimpinan PM Oli, terlihat jelas bahwa metode yang sama terus digunakan di kawasan ini. Kita menyaksikan mahasiswa dijadikan ‘garda depan’ di Bangladesh, Sri Lanka, hingga Indonesia baru-baru ini. Hal ini menimbulkan tanda tanya, apakah gerakan tersebut sepenuhnya organik atau tidak,” tulis Sanyal di platform X, dikutip Economic Times.

Laporan The Himalayan Times menyebutkan sejumlah bangunan milik tokoh partai berkuasa Nepali Congress (NC) juga menjadi sasaran amukan massa, termasuk rumah Sher Bahadur Deuba. Sementara The Kathmandu Post melaporkan aksi serupa menimpa kediaman Menteri Komunikasi dan Teknologi Prithvi Subba Gurung, Wapres sekaligus Menteri Keuangan Bishnu Paudel, Gubernur Bank Sentral Biswo Paudel, hingga mantan Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak.

Kerusuhan di Nepal yang pecah sejak awal pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 19 orang. Pemicunya adalah kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan media sosial, kebijakan yang kemudian dicabut pada Senin malam. Namun, protes sudah terlanjur membesar menjadi gerakan anti-korupsi dan penolakan terhadap praktik politik yang dianggap gagal mengelola negara.

Sebelum mengundurkan diri, PM Oli sempat mengumpulkan seluruh partai politik untuk mencari jalan keluar. “Saya sedang melakukan dialog dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang bermakna. Dengan kerendahan hati, saya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dalam situasi yang sulit ini,” ujarnya.

Persamaan Aksi di Indonesia dan Nepal

Pemicu Awal

  • Indonesia: Dipicu oleh kebijakan tunjangan perumahan DPR sebesar Rp50 juta di tengah situasi ekonomi sulit.
  • Nepal: Berawal dari larangan media sosial yang dianggap membungkam kebebasan berpendapat.
    👉 Sama-sama lahir dari keputusan elit politik yang dianggap arogan dan tidak berpihak pada rakyat.

Tuntutan Massa

  • Indonesia: Dari sekadar menolak tunjangan DPR melebar menjadi agenda “17+8” seperti anti-oligarki, pemberantasan korupsi, dan penghapusan sistem outsourcing.
  • Nepal: Dari protes larangan medsos meluas menjadi tuntutan pengunduran diri jajaran pemerintahan karena korupsi dan salah urus negara.

Dominasi Gen-Z

  • Indonesia: Didominasi mahasiswa, pelajar, pekerja muda, hingga komunitas kreatif dan digital.
  • Nepal: Dipelopori generasi muda yang memobilisasi massa lewat media sosial sebelum sempat diblokir pemerintah.

Simbol Perlawanan

  • Indonesia: Menggunakan tokoh animasi One Piece sebagai ikon solidaritas rakyat.
  • Nepal: Juga mengusung simbol One Piece, ditambah bendera nasional dan slogan patriotik yang diarahkan langsung pada elite politik.

Respons Pemerintah

  • Indonesia: Presiden Prabowo Subianto merespons dengan mencabut tunjangan DPR, reshuffle kabinet, janji reformasi birokrasi, serta pengerahan aparat keamanan.
  • Nepal: PM Oli mencoba berdialog lewat forum lintas partai, namun juga mengerahkan tentara untuk menjaga fasilitas penting.

Kedua negara memperlihatkan pola yang mirip: kombinasi antara negosiasi politik dan pengerahan kekuatan negara untuk meredam gelombang protes.