
Dulu, persepsi masyarakat terhadap perfilman nasional mungkin masih terbatas pada genre tertentu atau dianggap sekadar hiburan lokal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, narasi tersebut telah berubah drastis. Industri perfilman Indonesia kini bukan hanya sekadar meramaikan bioskop dalam negeri, melainkan telah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Dengan kualitas produksi yang semakin meningkat, penceritaan yang kuat, dan kemampuan untuk menyentuh berbagai lapisan emosi penonton, film-film Indonesia berhasil memikat hati khalayak luas, bahkan menembus batas jutaan penonton hingga mencetak rekor box office nasional yang fantastis.
Fenomena ini adalah bukti nyata bahwa talenta sineas, penulis skenario, aktor, dan seluruh kru di balik layar perfilman Indonesia telah mencapai kematangan yang luar biasa. Tidak hanya berani mengeksplorasi beragam genre—mulai dari horor yang mencekam, romansa yang mendayu, komedi yang mengocok perut, hingga drama keluarga yang mengharukan—film-film ini juga mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan penontonnya. Kisah-kisah yang diangkat seringkali relevan dengan budaya, tradisi, dan realitas sosial Indonesia, namun disajikan dengan kemasan yang universal sehingga dapat dinikmati oleh siapa saja.
Mari kita telaah lebih dalam deretan film Indonesia yang telah berhasil mencetak sejarah, mengumpulkan jumlah penonton terbanyak, dan menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri perfilman nasional. Daftar ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari kerja keras, kreativitas, dan antusiasme penonton yang tiada henti.
Mengintip Rekor: 10 Film Indonesia Paling Banyak Ditonton
1. Jumbo (2025) – 10.233.002 Penonton: Kejutan Animasi dari Masa Depan

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film animasi Jumbo berhasil menduduki puncak daftar ini dengan perolehan penonton yang fantastis, melampaui 10 juta jiwa. Dirilis pada tahun 2025, karya garapan sutradara Ryan Adriandhy ini membuktikan bahwa film animasi Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tontonan massal yang sukses besar. Jumbo menyajikan sebuah cerita segar yang kaya akan elemen drama keluarga yang menyentuh, komedi yang cerdas, dan fantasi yang memikat. Kombinasi genre ini berhasil menciptakan pengalaman menonton yang lengkap dan berkesan bagi seluruh anggota keluarga.
Kesuksesan Jumbo semakin diperkuat dengan deretan pengisi suara papan atas seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Bunga Citra Lestari, hingga musisi Ariel NOAH. Keterlibatan nama-nama besar ini tidak hanya menambah daya tarik, tetapi juga menunjukkan keseriusan produksi dalam menghadirkan kualitas terbaik. Jumbo tidak hanya sekadar menjadi film animasi terlaris, tetapi juga dijuluki sebagai “fenomena perfilman Indonesia 2025”, mengukuhkan posisinya sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Pencapaian ini diharapkan dapat memicu lahirnya lebih banyak lagi karya animasi berkualitas tinggi di Tanah Air.
2. KKN di Desa Penari (2022) – 10.061.033 Penonton: Horor yang Mengukir Sejarah

Sebelum kedatangan Jumbo, takhta film terlaris dipegang oleh KKN di Desa Penari. Diadaptasi dari kisah viral yang fenomenal di media sosial, film ini mencetak sejarah sebagai film horor pertama di Indonesia yang berhasil menembus angka magis 10 juta penonton. Disutradarai oleh Awi Suryadi, KKN di Desa Penari berhasil menghadirkan keangkeran sebuah desa misterius yang sukses membuat banyak orang penasaran dan berbondong-bondong ke bioskop.
Kisah tentang sekelompok mahasiswa yang mengalami teror saat menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diperankan apik oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara. Alur cerita yang mencekam, dipadukan dengan atmosfer horor Jawa yang kental dengan mitos dan legenda, menjadi daya tarik utama yang membuat film ini begitu melekat di benak penonton. KKN di Desa Penari membuktikan bahwa horor lokal, jika digarap dengan serius dan didukung oleh cerita yang kuat, mampu menarik perhatian masif dan menciptakan cultural phenomenon.
3. Agak Laen (2024) – 9.127.602 Penonton: Komedi yang Tak ‘Agak Laen’ Suksesnya

Industri perfilman Indonesia juga memiliki kekuatan di genre komedi, dan Agak Laen adalah bukti terbarunya. Film karya sutradara Muhadkly Acho ini langsung menjadi fenomena sejak hari pertama penayangannya di tahun 2024. Agak Laen mengangkat humor khas keseharian yang sangat dekat dengan penonton Indonesia, menciptakan resonansi tawa yang tak terhingga di setiap bioskop. Formula komedi yang relevan dan karakter-karakter yang mudah dicintai menjadi kunci keberhasilan film ini.
Dibintangi oleh kuartet komika Bene Dion, Indra Jegel, Boris Bokir, dan Oki Rengga, film ini bukan hanya sukses, tetapi juga berhasil menjadi salah satu film komedi tersukses di Indonesia sepanjang masa. Yang lebih mencengangkan, jumlah penontonnya bahkan mampu menyalip beberapa film drama dan horor besar yang biasanya mendominasi tangga box office. Pencapaian Agak Laen menunjukkan bahwa penonton Indonesia sangat haus akan komedi yang cerdas, segar, dan otentik.
4. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Part 1 (2016) – 6.858.616 Penonton: Nostalgia dalam Kemasan Baru

Siapa tak kenal Warkop DKI? Trio legendaris Dono, Kasino, dan Indro telah menjadi ikon komedi Indonesia. Kebangkitan Warkop DKI melalui generasi baru lewat film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos! Part 1 pada tahun 2016 adalah sebuah pertaruhan yang terbayar lunas. Film ini sukses besar di layar lebar, berhasil menggabungkan nostalgia bagi penggemar lama dengan hiburan segar bagi generasi baru.
Dibintangi oleh Abimana Aryasatya (Dono), Vino G. Bastian (Kasino), dan Tora Sudiro (Indro), chemistry ketiga aktor ini berhasil menghidupkan kembali semangat Warkop DKI. Film arahan sutradara Anggy Umbara ini berhasil mencetak box office pada tahun perilisannya. Dengan gaya lawakan khas Warkop yang dikemas modern namun tetap relevan, film ini berhasil menempati posisi keempat film terlaris Indonesia, membuktikan bahwa warisan komedi Warkop masih sangat kuat dan dicintai.
5. Pengabdi Setan 2: Communion (2022) – 6.391.982 Penonton: Teror yang Berkembang

Sutradara Joko Anwar adalah maestro horor modern Indonesia, dan Pengabdi Setan 2: Communion adalah buktinya. Setelah sukses besar film pertamanya yang meraup jutaan penonton, sekuel ini kembali menghadirkan teror yang lebih menegangkan dan skala cerita yang lebih luas. Dirilis pada tahun 2022, film ini menawarkan kisah kelanjutan teror keluarga yang semakin kompleks dan berlapis.
Dibintangi oleh Tara Basro, Endy Arfian, dan Bront Palarae, Pengabdi Setan 2: Communion berhasil menciptakan ketegangan yang meningkat di setiap adegannya. Dengan efek visual yang memukau dan atmosfer yang kelam, tidak heran jika jutaan penonton berbondong-bondong memenuhi bioskop untuk merasakan pengalaman horor yang tak terlupakan ini. Joko Anwar sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga memiliki kedalaman cerita dan world-building yang kuat.
6. Dilan 1990 (2018) – 6.315.664 Penonton: Romansa Remaja yang Abadi

Film Dilan 1990 adalah fenomena romansa remaja yang berhasil mencuri hati jutaan penonton Indonesia. Kisah cinta Dilan dan Milea yang manis, polos, dan penuh gombalan khas era 90-an sukses besar saat dirilis pada tahun 2018. Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla sebagai Milea, yang chemistry mereka begitu kuat hingga membuat penonton terbawa suasana romantis yang kental.
Sutradara Fajar Bustomi berhasil menghidupkan novel populer Pidi Baiq dalam bentuk visual yang menyentuh, dari dialog-dialog ikonik hingga latar Bandung tahun 90-an yang nostalgic. Tak heran jika Dilan 1990 menjadi salah satu film remaja terlaris sepanjang masa, menciptakan demam Dilan di seluruh negeri dan menjadi benchmark baru untuk genre romansa remaja.
7. Miracle in Cell No. 7 (2022) – 5.852.916 Penonton: Air Mata yang Menyatukan

Remake dari film Korea Selatan dengan judul yang sama, Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia berhasil membuat penonton menangis haru secara kolektif. Dirilis pada tahun 2022, film ini diperankan secara brilian oleh Vino G. Bastian sebagai ayah dengan disabilitas intelektual, Graciella Abigail sebagai putrinya, dan Indro Warkop sebagai salah satu narapidana. Kisahnya yang mengharukan tentang cinta seorang ayah sederhana kepada putrinya berhasil menyentuh sanubari banyak orang.
Film ini sukses menghadirkan emosi mendalam dengan adaptasi yang sesuai budaya Indonesia, membuat ceritanya terasa lebih dekat dan relevan. Banyak penonton bioskop yang mengaku tak kuasa menahan air mata sepanjang film, membuktikan kekuatan narasi tentang cinta keluarga, persahabatan, dan perjuangan meraih keadilan. Miracle in Cell No. 7 menunjukkan bahwa kisah universal tentang kemanusiaan dapat disampaikan dengan apik dalam konteks lokal.
8. Vina: Sebelum 7 Hari (2024) – 5.815.945 Penonton: Horor Berbalut Kisah Nyata

Vina: Sebelum 7 Hari adalah film yang berhasil menarik perhatian jutaan penonton di tahun 2024 berkat kisahnya yang diangkat dari peristiwa nyata yang viral di media sosial. Film ini mengisahkan tentang Vina, seorang gadis yang meninggal tragis, dengan balutan genre horor yang membuat bulu kuduk berdiri sekaligus menyuguhkan drama yang mengharukan. Pendekatan ini menciptakan daya tarik ganda bagi penonton.
Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini dibintangi oleh Nayla D. Purnama dan Fahad Haydra. Perpaduan antara drama tragis yang menggetarkan jiwa dan elemen horor supranatural yang mencekam berhasil membuat film ini menjadi tontonan yang memicu diskusi dan emosi. Vina: Sebelum 7 Hari menunjukkan bagaimana kisah nyata, ketika disajikan dengan apik dan diiringi sentuhan horor, dapat menarik minat masif dari penonton.
9. Dilan 1991 (2019) – 5.253.411 Penonton: Kelanjutan Romansa Ikonik

Melihat kesuksesan luar biasa Dilan 1990, tidak mengherankan jika sekuelnya, Dilan 1991, juga berhasil menarik jutaan penonton. Dirilis pada tahun 2019, film ini melanjutkan romansa Dilan dan Milea yang kali ini dihadapkan pada tantangan dan kerumitan yang lebih besar. Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla kembali berhasil memerankan karakter ikonik mereka dengan baik, mempertahankan chemistry yang telah dicintai penonton.
Banyak penonton yang setia ingin melihat kelanjutan hubungan Dilan dan Milea setelah kisah manis di film pertama, menciptakan antusiasme yang tinggi di bioskop. Dilan 1991 membuktikan kekuatan sebuah waralaba film yang memiliki basis penggemar yang kuat dan cerita yang terus berkembang. Ini adalah contoh bagaimana kelanjutan cerita yang dinanti-nantikan dapat mempertahankan daya tarik penonton.
10. Sewu Dino (2023) – 4.886.406 Penonton: Mistis Jawa yang Mencekam

Menutup daftar ini adalah film horor karya Kimo Stamboel, Sewu Dino, yang berhasil masuk dalam jajaran film terlaris dengan hampir 5 juta penonton di tahun 2023. Film ini mengangkat kisah mistis Jawa tentang kutukan “Sewu Dino” (Seribu Hari) yang menyeramkan, memadukan elemen horor supranatural dengan tradisi lokal yang kental.
Dibintangi oleh Mikha Tambayong dan Rio Dewanto, Sewu Dino memikat penonton dengan atmosfer mencekam, visual yang menakutkan, dan penceritaan tentang ritual serta kepercayaan mistis yang kuat. Penonton merasa tegang sepanjang film, membuktikan bahwa horor yang berakar pada budaya dan kepercayaan lokal memiliki daya tarik yang sangat besar bagi penonton Indonesia. Sewu Dino adalah representasi modern dari horor tradisional yang berhasil dikemas dengan standar produksi tinggi.
Masa Depan Cerah Perfilman Indonesia
Deretan 10 film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak ini bukan sekadar daftar angka, melainkan sebuah narasi tentang pertumbuhan, inovasi, dan keberhasilan. Daftar ini membuktikan bahwa film Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di industri hiburan dengan kualitas cerita, produksi, dan akting yang terus meningkat. Dari animasi yang memecahkan rekor, horor yang menciptakan fenomena, komedi yang mengocok perut, hingga romansa yang abadi dan drama yang menguras air mata—perfilman Indonesia kini memiliki spektrum genre yang luas dan kualitas yang beragam.
Keberhasilan ini juga merupakan cerminan dari dukungan yang kuat dari penonton lokal, yang semakin bangga dan antusias terhadap karya-karya anak bangsa. Dengan terus berinvestasi pada talenta, cerita-cerita otentik, dan standar produksi global, bukan tidak mungkin film-film Indonesia akan semakin sering menembus pasar internasional dan mendapatkan pengakuan dunia. Masa depan perfilman Indonesia terlihat semakin cerah, penuh dengan potensi untuk menciptakan lebih banyak lagi rekor dan karya-karya yang abadi.