September 3, 2025

Jerusalem, 3 September 2025 — Dengan kilatan roket Shavit menembus gelapnya malam dari Pangkalan Udara Palmachim, Israel resmi meluncurkan satelit pengintaian terbarunya, Ofek-19. Peluncuran yang berlangsung pada Selasa malam (2/9) ini disambut sebagai prestasi luar biasa sekaligus simbol ancaman: “Kami mengawasi kalian setiap saat,” tegas Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Ofek-19 dibekali Radar Aperture Sintetis (SAR)—sebuah teknologi mutakhir yang memungkinkan pengambilan citra resolusi tinggi dalam segala kondisi cuaca, siang maupun malam. Dengan demikian, satelit ini menjadi “mata mata” yang tak tertandingi, terutama untuk pemantauan wilayah-wilayah strategis di Timur Tengah.

Peluncuran ini menjadi pengarahan yang jelas kepada negara-negara yang dianggap sebagai ancaman, bahwa Israel kini memiliki kehadiran pengintaian yang hampir menyeluruh. Israel sedang melaksanakan apa yang disebutnya sebagai “perang tujuh front”—dengan operasi di Gaza, Lebanon, Suriah, Irak, Yaman, dan wilayah lainnya. Ofek-19 menjadi alat vital untuk memantau konflik dalam banyak medan sekaligus.

Tak semua merayakan. Mata tertuju ke langit saat warga Tel Aviv dan sekitar melihat jejak terang di langit—banyak yang mengira rudal menerobos udara. Ketegangan sempat menebar, hingga pihak militer memastikan bahwa itu adalah Ofek-19, bukan misil serangan.

Ofek-19 bukan satelit pengintai biasa. Ditanamkan SAR, kemampuan ini melampaui generasi sebelumnya seperti Ofek-16—yang hanya mengandalkan optik visual. SAR memungkinkan Israel mengamati target walau tertutup awan tebal atau dalam gelap total. Pengujian di orbit segera dijalankan, lalu pengendalian penuh akan diserahkan ke Unit 9900 dari Direktorat Intelijen Militer Israel.

Menurut CEO Israel Aerospace Industries (IAI), Boaz Levy, kemampuan ini menjadi fondasi penting bagi keunggulan mereka baik di udara maupun darat. Sementara Kepala R&D Kementerian Pertahanan, Daniel Gold, menyebut satelit ini sebagai lompatan kuantum yang akan mempertahankan dominasi Israel dalam ranah ruang angkasa selama dekade mendatang.

Israel mulai meluncurkan satelit sejak 1988 dengan seri Ofek. Uniknya, peluncuran dilakukan ke arah barat (retrograde) melewati Mediterania—untuk menghindari jalur di atas negara-negara tetangga dan meminimalkan risiko jatuhnya puing roket. Meskipun butuh bahan bakar 30% lebih banyak, metode ini menjaga keamanan wilayah sekitar.

Seri Ofek telah berkembang sejak satelit pertama diluncurkan 37 tahun lalu. Beberapa generasi membawakan teknologi optik, sebagian lagi SAR. Ofek-19 kini merupakan tonggak terbaru, menegaskan konsistensi Israel dalam memperkuat intelijen ruang angkasa secara mandiri.

Ringkasan Spesifikasi dan Maksud Strategis

Aspek KunciDetail
Tanggal Peluncuran2 September 2025, pukul sekitar 22:30 waktu lokal
LokasiPalmachim Airbase, Pangkalan udara & ruang angkasa Israel
Roket PeluncurShavit (Shavit-2)
Teknologi UtamaSynthetic Aperture Radar (SAR)
Pemantauan DifokusTimur Tengah, front konflik Israel
PengendalianUnit 9900 setelah pengujian berhasil
Makna StrategisPemberi peringatan dini, penguatan intelijen militer

Dalam gelak tepuk layar roket malam itu, Israel bukan hanya meluncurkan satelit. Ia meluncurkan pesan global: ke mana pun ancaman bergerak, mata mereka tetap terbuka. Ofek-19 menjadi simbol dominasi intelijen, kekuatan militer, dan kemajuan teknologi Israel—yang kini melambung sekali lagi di langit yang penuh ketegangan.