Agustus 27, 2025

Jakarta, 28 Agustus 2025 — Menjelang demonstrasi buruh besar-besaran di Jakarta hari ini, khususnya yang digelar di sekitar kawasan DPR/MPR RI, PT KAI Commuter mengambil langkah matang melalui rekayasa operasional Commuter Line lintas Rangkasbitung–Tanah Abang. Terutama di sore hingga malam hari—menyesuaikan situasi keamanan di lapangan.

1. Rekayasa Perjalanan Dinamis: Fokus Kapasitas & Keamanan

Sebagai antisipasi lonjakan penumpang dan potensi kericuhan akibat aksi massa, KAI Commuter menerapkan rekayasa operasi situasional. Jika kondisi di lintas rel antara Stasiun Tanah Abang hingga Palmerah dinilai tidak kondusif, layanan Commuter Line akan ditutup sementara di segmen ini. Akibatnya, perjalanan hanya beroperasi hingga Stasiun Kebayoran atau Palmerah untuk kemudian kembali menuju arah Serpong, Parungpanjang, dan Rangkasbitung

Lebih lanjut, jadwal perjalanan sore hingga malam akan diatur sedemikian rupa agar kepadatan penumpang bisa terdistribusi lebih merata dan sistematis .

2. Personel Pengamanan Diperkuat Secara Signifikan

Untuk menjaga keamanan pengguna dan staf, KAI Commuter menambah 154 personel keamanan yang terdiri dari petugas internal serta aparat TNI/Polri. Distribusinya meliputi:

  • Tanah Abang: 50 personel
  • Palmerah: 53 personel
  • Kebayoran: 24 personel
  • Karet: 27 personel .

Selain itu, petugas posko pelayanan dari seluruh pegawai kantor juga dikerahkan untuk membantu penumpang di stasiun-stasiun ramai

3. Stasiun Alternatif: Solusi Praktis Hindari Macet dan Ribet

KAI Commuter mengimbau agar penumpang mempertimbangkan stasiun alternatif demi kenyamanan:

  • Tujuan Serpong / Rangkasbitung: Naik dan turun di Stasiun Kebayoran
  • Tujuan Cikarang, Bogor, Tangerang: Gunakan Stasiun Karet

4. Jejak Rekayasa Lalu Lintas Sebelumnya: Serupa Saat Demo DPR, 25 Agustus

Pada demo sebelumnya, Senin, 25 Agustus, jalur KRL Tanah Abang–Palmerah juga sempat ditutup sementara karena kerumunan massa di perlintasan JPL 41. Hal ini menyebabkan layanan hanya berjalan hingga Stasiun Kebayoran sebelum kemudian berbalik arah

5. Dampak Tak Langsung pada Moda Lain: Lonjakan Penumpang MRT

Rekayasa rute Commuter Line turut menyebabkan antrean panjang di moda transportasi lain. Misalnya, Stasiun MRT Lebak Bulus mengalami lonjakan penumpang hingga 37% lebih tinggi dari rata-rata harian saat hujan deras dan transfer ke MRT terjadi secara tiba-tiba


Kesimpulan dan Tips Perjalanan

Langkah reaktif dan strategis yang diambil KAI Commuter mencerminkan kesiapsiagaan menghadapi dinamika sosial—yakni demonstrasi besar yang bisa berdampak langsung pada arus transportasi publik. Penundaan operasional atau penutupan jalur menjadi pertimbangan keselamatan utama.

Tips praktis bagi penumpang:

Tujuan PerjalananSaran Stasiun Alternatif
Serpong / RangkasbitungGunakan Stasiun Kebayoran
Cikarang, Bogor, TangerangGunakan Stasiun Karet

Pastikan juga untuk mengecek update operasi melalui aplikasi resmi KRL Access, akun media sosial KAI Commuter, atau petugas di lapangan. Keselamatan bersama tetap prioritas—ayo jaga ketertiban dan tetap tenang dalam perjalanan.