Agustus 25, 2025

Nakagawa, Jepang Di usia luar biasa 108 tahun, Shitsui Hakoishi berhasil memecahkan rekor dunia sebagai tukang cukur perempuan tertua yang masih aktif berprofesi—menurut pengakuan resmi Guinness World Records. Momen ini dirayakan meriah pada 5 Maret 2025 di kota kelahirannya, Nakagawa, Prefektur Tochigi, dihadiri pelanggan, warga lokal, dan keluarganya.-

Hakoishi memulai perjalanannya sejak usia 14 tahun dengan merantau ke Tokyo sebagai murid magang tukang cukur. Ia kemudian memperoleh lisensi di usia sekitar 20 tahun—tepat sebelum membuka salon pertamanya bersama suami.

Namun tragedi menghampiri saat Perang Dunia II. Salon sekaligus rumahnya hancur dalam pengeboman di Tokyo, dan sang suami tak pernah kembali, wafat dalam medan perang. Dalam kesendirian dan kesedihan, sang ibu kembali ke kampung halaman. Setelah delapan tahun, pada 1953, ia kembali melanjutkan profesinya dengan membuka salon kecil bernama “Rihatsu Hakoishi” (artinya tukang cukur) di Nakagawa — sebuah simbol kebangkitan dan ketegarnya melawan masa lalu.

Karier Hakoishi membentang selama hampir sembilan dekade — sebuah pencapaian yang luar biasa. Guinness mencatat bahwa ia hanya sedikit lebih tua dari pemegang rekor pria sebelumnya, Anthony Mancinelli, yang meninggal di usia 107 tahun.—menjadikannya satu-satunya pemegang rekor hidup di kategori tersebut.

“Saya bisa bertahan sejauh ini hanya karena pelanggan saya,” ujarnya penuh rasa syukur, menambahkan bahwa pengakuan ini membawa kebahagiaan yang meluap.

Meski lututnya mulai terasa pegal, Hakoishi masih melayani beberapa pelanggan setia setiap bulan. Rutinitas harian berupa latihan tubuh ringan dan konsumsi teh herbal —diracik sendiri oleh sang putra—disebut sebagai rahasia kebugarannya hingga kini.

Filosofi hidupnya juga mencuri perhatian: “Do not flinch, do not envy, and do not fight” (jangan mundur, jangan iri, jangan bertengkar). Bahkan dalam bukunya The 108-Year-Old Working Barber: A Treasure Trove of Wisdom for a Happy Life, ia membagikan kisah hidup yang penuh kebijaksanaan.

Pada Olimpiade Tokyo 2021, Hakoishi terpilih sebagai pembawa obor — sebuah penghormatan untuk sosok legendaris yang tetap berjalan sekitar 200 meter di usia lanjut.

Ketika ditanya penerusnya di masa depan, ia menjawab dengan penuh semangat: “Tahun ini saya 109 tahun—saya akan terus bekerja sampai usia 110 tahun.” Ucapan yang mencerminkan semangat juang yang tak mudah padam.