Agustus 17, 2025

Surabaya, 15 Agustus 2025 — Petualangan Timnas Voli Putri U-21 Indonesia di Kejuaraan Dunia FIVB 2025 mungkin belum berakhir seperti harapan awal—namun semangat gigih masih terus menyala. Usai tersingkir dari Italia di babak 16 besar pada Rabu (13/8), skuat asuhan Marcos Sugiyama kini menatap pertandingan penentuan peringkat 9 hingga 16 dengan tekad membara.

Kekalahan dengan Daya Tahan dan Semangat Bertanding

Pada laga lawan Italia, Indonesia sempat memberikan kejutan dengan merebut satu set, meskipun akhirnya takluk 1-3 (12-25, 19-25, 25-21, 13-25). Sugiyama memuji penampilan para pemain yang tetap menunjukkan performa menawan, terutama di set kedua dan ketiga. Ia menyatakan, “Amazing! Mereka memberikan perlawanan keras dan semangat yang makin membaik”

Sugiyama pun menegaskan, meski tanpa tiga pemain kunci—Waode Ardiana, Kadek Diva, dan Junaida Santi—timnya tetap tampil garang. “Seolah kami tak kehilangan sosok penting, yang tersedia mampu menghadapi tekanan dan menjawab kepercayaan,” ujarnya

Tumbang di Laga Perebutan Peringkat 9–12

Sayangnya, perjuangan Indonesia belum berakhir dengan hasil positif. Pada Jumat (15/8) malam, mereka kembali gagal meraih kemenangan, kini di laga klasemen 9–12, dikalahkan Thailand dengan skor 0-3 (24-26, 19-25, 22-25)

Sugiyama mengakui bahwa aspek mental menjadi kendala utama. “Kami ingin bermain agresif, tapi para pemain sudah mentalnya kelelahan,” ungkapnya dengan nada jujur

Tuan Rumah yang Tangguh dan Format Turnamen yang Baru

FIVB menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah ajang Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025. Turnamen ini digelar di Surabaya pada 7–17 Agustus, dan mencatat rekor dengan keikutsertaan 24 tim—lebih banyak dari edisi sebelumnya yang hanya 16 tim

Format baru ini memungkinkan tim-tim melewati babak grup menuju babak 16 besar, namun bagi yang kalah akan tetap bertanding memperebutkan posisi akhir, termasuk Indonesia yang kini menyalip Vietnam untuk melaju ke babak 16 besar, setelah Vietnam terkena sanksi penggunaan pemain tak sah

Selamat Tinggal Laga Penentu dan Inti Dari Perjuangan

Berikut rangkuman momen penting perjalanan Indonesia di turnamen ini:

  • Babak Grup (Pool A/B/C/D): Indonesia sukses melaju ke babak 16 besar meski hanya meraih satu kemenangan—mengalahkan Kanada—dan kemudian lolos karena Vietnam terkena sanksi

Babak 16 Besar: Tersingkir 1-3 dari Italia, dengan sorotan pada semangat juang yang tetap tinggi meski kondisi tidak ideal.

Klasemen 9–12: Kalah 0-3 dari Thailand, diwarnai mental yang kelelahan dan semangat yang sedikit meredup.

Refleksi dan Harapan ke Depan

Kendati terhenti sebelum babak utama perebutan gelar, perjalanan ini menyimpan pelajaran berharga. Seluruh pemain menunjukkan kapasitas teknis dan ketangguhan meski dalam keterbatasan personel dan mental.

Kunci yang bisa diambil:

  • Kedalaman Tim Penting: Cedera beberapa pemain utama membuka pelajaran penting soal pentingnya rotasi dan kesiapan skuat cadangan.
  • Kondisi Mental Seimbang: Latihan fisik dan teknik memang penting, tapi mental tak boleh diabaikan. Rest, pemulihan psikologis, dan support system perlu lebih diintensifkan.
  • Bermain di Kandang Sendiri Bukan Jaminan: Penonton tuan rumah memang memberi keuntungan, tapi persaingan global tetap menuntut kesiapan matang secara keseluruhan.

Semangat Berlanjut, Indonesia Tetap Berjuang

Meski perjuangan belum membuahkan gelar, Timnas Voli Putri U-21 Indonesia telah menampilkan jiwa juang yang layak diapresiasi. Mereka mungkin gagal menembus babak utama, tetapi semangat bertanding, disiplin, dan keberanian pantang menyerah menjadi modal penting untuk masa depan voli putri.

Ke depan, pembenahan mental, penyiapan skuat lebih merata, dan dukungan penuh—baik dari pemerintah, PBVSI, hingga suporter—bisa menjadi pemicu bangkitnya kejayaan berikutnya. Karena dalam setiap pukulan di lapangan, tersembunyi cerita perjuangan yang lebih besar dari sekadar angka di papan skor.