
Jakarta – Manchester United mencatatkan tren positif dalam rangkaian laga pramusim mereka jelang musim kompetisi 2025/2026. Dalam tiga pertandingan terakhir, Setan Merah belum menelan kekalahan. Dua kemenangan berhasil diraih atas West Ham United dan Bournemouth, sementara satu hasil imbang didapat ketika berhadapan dengan Leeds United.
Namun, yang menarik bukan semata hasilnya. Lebih dari itu, publik menyaksikan tanda-tanda perubahan nyata dalam cara bermain Manchester United. Meskipun mayoritas skuad masih diisi oleh wajah-wajah lama, gaya bermain tim di bawah arahan Ruben Amorim kini terasa lebih dinamis, intens, dan terorganisir.
Salah satu pemain yang turut merasakan perbedaan itu adalah Patrick Dorgu. Pemain muda yang mulai mendapat lebih banyak kesempatan bermain ini menyatakan bahwa seluruh anggota tim kini mulai memahami dengan lebih baik apa yang diinginkan sang pelatih.
Dorgu: Kami Kini Paham Apa yang Diinginkan Amorim
Dalam wawancara eksklusif dengan Manchester Evening News, Patrick Dorgu menyampaikan bahwa pramusim ini bukan hanya menjadi ajang latihan fisik, tapi juga sebagai masa adaptasi ideologi sepak bola Ruben Amorim kepada para pemain.
“Saya merasa pramusim ini membantu kami semua untuk lebih memahami lagi ide dari Ruben. Semakin banyak latihan yang kami lakukan, semakin jelas kami melihat bagaimana filosofi itu diterapkan,” ujar Dorgu.
Ia menambahkan bahwa perubahan positif itu mulai terlihat di lapangan, terutama dalam hal intensitas pressing, kerja sama antar lini, dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. “Kami belum sempurna, tapi tanda-tanda ke arah itu sudah terlihat. Yang terpenting adalah kami terus berkembang,” lanjutnya.
Wajah Baru MU Tanpa Banyak Wajah Baru
Salah satu hal menarik dari performa MU di pramusim ini adalah kenyataan bahwa belum ada pemain baru yang tampil mencolok atau langsung masuk starting eleven. Namun, tim tetap menunjukkan progres yang signifikan. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa Amorim telah berhasil menyulap struktur permainan tim tanpa perlu terlalu banyak bongkar pasang pemain.
Filosofi permainan Ruben Amorim memang dikenal efektif. Berbasis pada formasi 3-4-3 atau varian fleksibel lainnya, permainan tim asuhannya menekankan keseimbangan antara agresivitas dan organisasi. Di MU, pola itu mulai terlihat dengan kombinasi pemain muda seperti Dorgu, Amad Diallo, dan Ethan Williams yang mendapatkan ruang tampil, serta pemain senior seperti Maguire dan Shaw yang terlihat nyaman dalam skema baru.
Amorim: Belum Sempurna, Tapi Tanda-tanda Baik Sudah Terlihat
Ruben Amorim sendiri juga mengakui adanya perkembangan positif dalam performa timnya. Namun, ia menekankan bahwa ini baru tahap awal dan tidak boleh membuat tim cepat berpuas diri.
“Ini masih laga pramusim. Tapi yang saya lihat di lapangan menunjukkan bahwa pemain-pemain yang sama dari musim lalu kini bermain dengan cara yang berbeda. Itu pertanda yang bagus, tapi perjalanan kami baru dimulai,” ujar Amorim dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Bournemouth.
Pelatih asal Portugal itu memang dikenal sebagai sosok yang tegas namun jeli dalam membentuk fondasi taktik. Ia percaya bahwa membangun identitas permainan yang kuat adalah prioritas utama sebelum berbicara soal gelar.
Kepercayaan Diri Menjelang Musim Baru
Dengan fondasi yang mulai terbentuk dan pemahaman taktik yang semakin solid, Manchester United tampaknya siap tampil lebih meyakinkan musim ini. Para pemain muda semakin percaya diri, dan para pemain senior tampak lebih cocok dengan sistem yang diusung Amorim.
Jika performa positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin MU bisa menjadi kejutan besar di Premier League musim 2025/2026. Tak hanya dari sisi hasil, tetapi juga dari segi cara bermain—sesuatu yang telah lama dirindukan fans Setan Merah.