
Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi di ruas Jalan Gubernur Sahbirin Noor, atau yang lebih dikenal sebagai jalur alternatif Banjarbaru-Batulicin, Selasa (23/7).
Peristiwa itu terekam oleh kamera dashboard (dashcam) sebuah kendaraan yang melintas di kawasan Alam Roh 17. Dalam video yang beredar di media sosial , tampak sebuah minibus melaju cukup kencang sebelum akhirnya oleng dan terjun ke sisi jurang kecil di pinggir jalan.
Jalur yang dikenal sempit, berkelok, dan minim penerangan itu memang kerap menjadi sorotan pengguna jalan, terlebih saat malam hari. Dalam video terlihat jelas bagaimana kendaraan tersebut kehilangan kendali ketika menikung, kemudian terguling dan hilang dari pandangan, jatuh ke parit atau jurang kecil di sisi jalan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai kondisi pengemudi dan penumpang dalam mobil tersebut. Aparat dan tim penyelamat belum memberikan informasi detail terkait korban maupun penyebab pasti kecelakaan.
Tak hanya itu, kawasan tersebut rupanya juga menjadi sorotan beberapa hari sebelumnya. Sebuah video lain yang diunggah beberapa akun lain di media sosial,dalam postingan menunjukkan adanya dugaan aksi penyebaran ranjau paku oleh pihak tak bertanggung jawab.
Dalam video yang diambil pada Sabtu (18/7/2025), terlihat sebuah mobil mengalami kebocoran pada tiga bannya secara bersamaan saat melintas sekitar 8 kilometer dari Alam Roh 7, Kabupaten Banjar. Diduga kuat ban tersebut bocor akibat tertancap paku yang sengaja disebar di jalan.
Pengunggah video menjelaskan bahwa pengendara tak bisa melanjutkan perjalanan lantaran ban cadangan yang dibawa tidak mencukupi. Situasi semakin sulit karena kondisi jalan saat itu sangat sepi, tanpa kehadiran pengendara lain yang bisa dimintai bantuan.
“Baru lewat, langsung kena ranjau. Tiga ban bocor. Kayaknya ada yang nyebar paku,” ucap pengendara dalam video tersebut.
Keluhan serupa juga muncul dari warganet lain yang pernah mengalami hal yang sama di jalur tersebut. Mereka meminta pihak terkait segera menindaklanjuti kondisi jalan yang membahayakan pengendara ini, baik dari segi penerangan, rambu, maupun pengawasan terhadap aksi sabotase jalan.