Juni 30, 2025

Di dunia olahraga menembak dan koleksi replika senjata, dua istilah yang sering muncul adalah Airsoft Gun dan Air Gun. Meskipun terdengar mirip, kedua alat ini memiliki perbedaan signifikan dalam hal fungsi, kekuatan, hingga legalitas. Mengetahui perbedaannya penting bagi peminat hobi menembak atau kolektor senjata replika.

Berikut ini adalah 5 perbedaan utama antara Airsoft Gun dan Air Gun:

1. Jenis dan Bahan Amunisi

  • Airsoft Gun:
    Menggunakan peluru plastik berukuran 6 mm atau 8 mm. Amunisi ini ringan dan dirancang untuk tidak mematikan, sehingga aman digunakan dalam permainan simulasi tempur (airsoft war).
  • Air Gun:
    Menggunakan peluru logam, biasanya pellet (berbentuk mirip peluru kecil) atau BB dari baja atau timah. Jenis peluru ini lebih berat dan dirancang untuk kekuatan tembak yang tinggi, bahkan dapat digunakan untuk berburu hewan kecil.

2. Daya Tembak dan Tekanan

  • Airsoft Gun:
    Memiliki tekanan rendah dan kecepatan tembak (FPS – feet per second) yang umumnya berkisar antara 200–450 FPS. Tidak mematikan dan dirancang untuk keamanan dalam permainan.
  • Air Gun:
    Menghasilkan tekanan udara atau gas yang jauh lebih tinggi. Kecepatan tembak bisa mencapai 800 hingga 1500 FPS, cukup untuk menembus kaleng, kaca, bahkan kulit jika tidak digunakan dengan hati-hati.

3. Tujuan dan Penggunaan

  • Airsoft Gun:
    Digunakan untuk olahraga rekreasi seperti simulasi pertempuran (military simulation), latihan taktis, atau koleksi. Tidak digunakan untuk berburu atau pertahanan diri.
  • Air Gun:
    Digunakan untuk berburu ringan, latihan menembak target, atau olahraga tembak presisi. Beberapa model bahkan dipakai untuk kompetisi menembak tingkat profesional.

4. Legalitas dan Regulasi

  • Airsoft Gun:
    Di banyak negara, termasuk Indonesia, airsoft gun sering dikategorikan sebagai mainan replika, tetapi tetap memerlukan izin khusus untuk dibawa ke tempat umum. Biasanya memiliki warna oranye di ujung laras sebagai penanda non-senjata api.
  • Air Gun:
    Dianggap lebih dekat ke senjata sungguhan. Memiliki regulasi ketat dan memerlukan izin kepemilikan atau lisensi di banyak negara karena daya rusaknya yang cukup tinggi.

5. Bentuk Fisik dan Mekanisme Internal

  • Airsoft Gun:
    Sangat menyerupai senjata asli dari segi tampilan luar, namun mekanisme internalnya sederhana. Dapat menggunakan sistem spring (manual), gas (CO₂/green gas), atau listrik (AEG – Automatic Electric Gun).
  • Air Gun:
    Biasanya lebih fokus pada fungsi dan akurasi, bukan semata-mata penampilan. Mekanismenya lebih kompleks, dengan pompa udara, CO₂ cartridge, atau sistem pneumatic yang menghasilkan tekanan tinggi.

Kesimpulan

Airsoft gun dan air gun mungkin terlihat mirip pada pandangan pertama, tetapi keduanya memiliki fungsi, kekuatan, dan legalitas yang sangat berbeda. Airsoft gun lebih cocok untuk simulasi dan permainan, sementara air gun lebih serius dalam urusan menembak target atau berburu ringan. Penting bagi siapa pun yang ingin memiliki salah satunya untuk memahami peraturan hukum setempat dan menggunakan alat ini secara bijak dan bertanggung jawab.