
Hidran air merupakan komponen vital dalam sistem pemadam kebakaran yang tersedia di lingkungan perkotaan maupun industri. Warna hidran, terutama merah dan kuning, bukan sekadar untuk estetika, tetapi memiliki makna dan fungsi tersendiri. Warna-warna ini mengikuti kode internasional yang memudahkan petugas untuk segera mengenali kapasitas dan fungsinya saat terjadi kebakaran.
Berikut adalah lima perbedaan utama antara hydrant merah dan hydrant kuning:
1. Kapasitas Aliran Air (Flow Rate)
- Hydrant Merah: Umumnya menunjukkan aliran air rendah, sekitar <500 galon per menit (GPM). Cocok untuk area perumahan dengan kebutuhan air yang relatif kecil.
- Hydrant Kuning: Menandakan kapasitas aliran sedang hingga tinggi, biasanya 500–999 GPM atau bahkan lebih, tergantung wilayah. Sering ditemui di kawasan komersial atau industri.
2. Lokasi dan Lingkungan Penggunaan
- Hydrant Merah: Sering dipasang di lingkungan perumahan atau pemukiman padat. Karena kebakaran di wilayah ini cenderung lebih kecil skalanya, kapasitas air tidak perlu terlalu besar.
- Hydrant Kuning: Umumnya berada di area komersial, industri, atau jalan utama di mana potensi risiko kebakaran lebih tinggi dan memerlukan pasokan air lebih besar.
3. Kepemilikan dan Pengelolaan
- Hydrant Merah: Biasanya merupakan milik otoritas pemadam kebakaran lokal atau instansi pemerintah daerah.
- Hydrant Kuning: Cenderung merupakan bagian dari sistem distribusi air publik, sehingga bisa dikelola oleh perusahaan air minum atau dinas air setempat.
4. Makna Warna Berdasarkan Standar Internasional
- Warna pada hydrant diatur dalam standar seperti NFPA (National Fire Protection Association) di Amerika Serikat atau pedoman lokal di berbagai negara.
- Merah: Warna ini digunakan untuk memberi sinyal bahwa hydrant memiliki pasokan terbatas dan digunakan hanya untuk kebakaran ringan.
- Kuning: Melambangkan hydrant dengan sumber air dari jaringan pipa utama (main water line) yang bisa diandalkan untuk kebakaran besar.
5. Tingkat Prioritas dalam Respons Kebakaran
- Hydrant Merah: Dalam kondisi darurat besar, hydrant ini biasanya menjadi pilihan terakhir karena kapasitasnya kecil.
- Hydrant Kuning: Dianggap prioritas utama oleh tim pemadam karena debit airnya lebih besar dan stabil.
Kesimpulan
Perbedaan warna hydrant bukan hanya soal tampilan, tetapi mengandung informasi penting yang membantu petugas pemadam kebakaran dalam pengambilan keputusan cepat. Hydrant merah menandakan aliran air rendah, cocok untuk pemukiman, sementara hydrant kuning menunjukkan kapasitas lebih tinggi dan cocok untuk kawasan padat dan berisiko tinggi.
Pemahaman terhadap kode warna hydrant ini penting, baik bagi otoritas, perusahaan instalasi kebakaran, maupun masyarakat umum, agar semua pihak bisa lebih siap menghadapi risiko kebakaran.
