
Shayne Pattynama pernah mencuri perhatian publik berkat penampilannya yang impresif bersama Timnas Indonesia. Berbekal pengalaman di Eropa dan darah keturunan Indonesia, ekspektasi tinggi langsung melekat padanya. Namun, seiring berjalannya waktu, realita di lapangan justru berbanding terbalik dengan ekspektasi tersebut.
Puncak dari menurunnya performa Shayne terlihat jelas saat Timnas Indonesia menghadapi China pada Kamis (7/6) malam WIB. Dalam laga penting itu, namanya bahkan tidak tercantum dalam daftar 23 pemain yang dipilih oleh pelatih Patrick Kluivert. Bukan karena cedera atau alasan non-teknis, tapi diduga karena kalah bersaing dengan pemain lain di posisi yang sama.
Sebenarnya, tanda-tanda meredupnya karier internasional Shayne sudah terlihat sejak Maret 2025. Saat menghadapi Australia (20/3) dan Bahrain (25/3), ia memang masuk skuad, namun sama sekali tidak diberi kesempatan bermain. Bahkan saat menghadapi Arab Saudi (14/11/2024), ia hanya tampil selama satu menit di akhir laga.
Minimnya menit bermain tersebut disinyalir akibat ketatnya persaingan di posisi bek kiri, terutama dengan kehadiran Calvin Verdonk. Pemain NEC Nijmegen itu tampil luar biasa sejak debutnya, dengan kombinasi stamina prima, teknik mumpuni, dan kedisiplinan taktik yang menjadikannya bek kiri utama saat ini.
Tak hanya Verdonk, posisi tersebut juga dihuni oleh nama-nama lain seperti Dean James yang terus tampil konsisten di level klub, serta Pratama Arhan dan Yance Sayuri yang tetap menjadi alternatif solid di sisi kiri pertahanan.
Dalam situasi seperti ini, satu-satunya cara untuk kembali dilirik adalah melalui performa gemilang di level klub dan latihan bersama Timnas. Sayangnya, di sinilah Shayne tampak mulai kehilangan pijakan.
Karier Klub Shayne Pattynama: Perjalanan yang Penuh Tantangan
Penampilan seorang pemain di level klub sering menjadi cerminan peluangnya di tim nasional. Shayne Pattynama pernah menunjukkan performa solid bersama Viking FK di Norwegia, bahkan sempat menjadi pemain reguler dan memiliki peran penting dalam tim.
Namun, kariernya mulai mengalami penurunan sejak memutuskan pindah ke KAS Eupen di Liga Belgia. Di sana, ia kesulitan mendapatkan kepercayaan sebagai pemain inti. Meski sempat menunjukkan peningkatan performa pada musim 2024/2025, hal itu belum cukup signifikan untuk mengubah posisinya di tim.
Kini, Shayne mengambil langkah baru dengan bergabung ke Buriram United di Liga Thailand untuk musim depan. Keputusan ini bisa menjadi titik balik dan peluang untuk menghidupkan kembali kariernya, baik di level klub maupun untuk membuka jalan kembali ke Timnas Indonesia.
