Mei 30, 2025

Meski terjadi pergantian pelatih dan wajah baru dalam skuad Timnas Indonesia, nama Ricky Kambuaya tetap konsisten masuk daftar pemain. Namun, jika sebelumnya ia menjadi poros permainan utama, kini perannya lebih sebagai pemain kunci dari bangku cadangan.

Debut Kambuaya bersama tim nasional terjadi pada Juli 2021 dalam laga melawan Chinese Taipei. Di bawah arahan Shin Tae-yong, ia dipercaya tampil selama 71 menit dan turut membawa kemenangan 2-1 bagi skuad Garuda.

Sejak itu, Kambuaya kerap menjadi pilihan utama sang pelatih asal Korea Selatan. Penampilannya mencuri perhatian di ajang Piala AFF 2020, di mana ia tampil penuh energi dan berani menyerang dari lini kedua. Sayangnya, dalam beberapa turnamen terakhir seperti Piala Asia 2023, waktu bermainnya semakin terbatas—hanya mencatatkan dua penampilan.

Namun, keberadaannya tidak pernah benar-benar dilupakan. Bahkan di bawah kendali pelatih anyar Patrick Kluivert, ia masih mendapatkan tempat, meski lebih sering sebagai pemain pengganti daripada starter.

Digeser Pemain Naturalisasi, tapi Masih Punya Peran Penting

Kehadiran pemain-pemain keturunan seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Ivar Jenner menjadikan lini tengah Timnas semakin kompetitif. Namun begitu, Kambuaya tetap dianggap berharga karena menghadirkan sesuatu yang berbeda di lapangan.

Pada masa keemasannya antara 2021 hingga 2022, Kambuaya menjadi bagian penting dalam strategi Shin Tae-yong. Ia dikenal karena keberaniannya menusuk ke area pertahanan lawan dan kemampuan membawa bola dengan kontrol yang baik dari lini kedua.

Meski kini bukan lagi pilihan utama, kontribusinya tetap terasa. Ia kerap dijadikan pemain pengubah permainan saat dibutuhkan. Contoh paling nyata adalah saat Indonesia menghadapi Bahrain, di mana Kambuaya tampil memukau hanya dalam 18 menit waktu bermain.

Karakter Bermain Unik, Tambah Dimensi Taktik Timnas

Setiap gelandang Timnas memiliki karakter yang berbeda. Thom Haye unggul dalam penguasaan bola dan distribusi permainan, Pelupessy solid dalam bertahan, sementara Jenner aktif naik-turun lapangan sebagai gelandang box-to-box.

Di sisi lain, Kambuaya cenderung bermain lebih ofensif. Ia mungkin bukan kreator utama, tapi keunggulannya terletak pada kemampuan menggiring bola ke depan, menekan lawan, dan menciptakan ruang lewat pergerakan vertikal yang agresif.

Inilah yang membuat Kambuaya tetap relevan. Ia menjadi alternatif yang dapat digunakan saat Timnas butuh perubahan ritme atau menambah tekanan ke lini belakang lawan.

Kesimpulan

Ricky Kambuaya mungkin tidak lagi menjadi jantung permainan Timnas Indonesia seperti sebelumnya, namun perannya belum berakhir. Dengan gaya bermain yang khas dan kemampuan membawa dinamika berbeda, ia tetap menjadi aset berharga—terutama di laga-laga yang membutuhkan kejutan dari bangku cadangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *