
Di tengah tren kendaraan ramah lingkungan, motor listrik dan sepeda listrik semakin populer. Keduanya menggunakan tenaga baterai sebagai sumber energi utama dan tidak menghasilkan emisi, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, meski sama-sama menggunakan listrik, motor listrik dan sepeda listrik adalah dua kendaraan yang sangat berbeda. Berikut ini lima perbedaan utama antara motor listrik dan sepeda listrik:
1. Fungsi dan Kegunaan
Motor listrik dirancang sebagai pengganti motor konvensional dan digunakan untuk perjalanan yang lebih jauh, seperti ke kantor, antar kota, atau kegiatan harian yang membutuhkan kecepatan dan daya jelajah tinggi.
Sementara itu, sepeda listrik lebih ditujukan untuk perjalanan pendek, santai, atau aktivitas rekreasi. Sepeda listrik sering digunakan untuk bersepeda ringan di perkotaan, ke pasar, atau olahraga ringan.
2. Cara Pengoperasian
Sepeda listrik memiliki pedal seperti sepeda biasa. Beberapa model memiliki fitur pedal assist, di mana motor hanya membantu saat pengguna mengayuh. Ada juga yang memiliki tuas gas, tapi tetap mengandalkan kayuhan.
Sebaliknya, motor listrik dioperasikan sepenuhnya seperti motor biasa—menggunakan gas dan rem tangan, tanpa pedal. Pengguna tidak perlu mengayuh sama sekali.
3. Kecepatan Maksimal
Motor listrik memiliki kecepatan lebih tinggi, bahkan bisa mencapai lebih dari 80 km/jam tergantung model dan spesifikasi.
Sedangkan sepeda listrik biasanya dibatasi kecepatannya antara 25–35 km/jam untuk alasan keamanan dan regulasi.
4. Legalitas dan Perizinan
Motor listrik umumnya memerlukan plat nomor, surat izin mengemudi (SIM), dan STNK, seperti halnya motor konvensional.
Di sisi lain, sepeda listrik di banyak negara, termasuk Indonesia, tidak memerlukan SIM atau STNK jika kecepatan dan dayanya masih di bawah ambang batas yang ditentukan (biasanya 250W dan 25 km/jam). Namun, regulasi ini bisa berbeda tergantung daerah.
5. Desain dan Berat
Motor listrik memiliki desain seperti motor biasa, lebih besar dan berat karena komponen seperti motor besar, rangka baja, dan baterai besar. Beratnya bisa mencapai 60–100 kg atau lebih.
Sepeda listrik jauh lebih ringan, umumnya berbobot antara 15–30 kg. Bentuknya juga menyerupai sepeda biasa, sehingga lebih mudah dibawa atau disimpan.
Kesimpulan
Meskipun sama-sama menggunakan tenaga listrik, motor listrik dan sepeda listrik memiliki perbedaan mendasar dari segi fungsi, cara penggunaan, kecepatan, legalitas, hingga desain. Memilih di antara keduanya tergantung pada kebutuhan kamu—apakah untuk mobilitas harian dengan kecepatan tinggi atau untuk gaya hidup sehat dan perjalanan singkat yang ramah lingkungan.
