
Berlian telah lama menjadi simbol keindahan, kemewahan, dan cinta abadi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kemunculan lab diamond atau berlian laboratorium mulai mengubah cara pandang masyarakat terhadap batu mulia ini. Meski terlihat identik dengan berlian alami, keduanya memiliki sejumlah perbedaan penting. Berikut adalah lima perbedaan utama antara lab diamond dan natural diamond yang perlu kamu ketahui.
1. Asal Usul Pembentukan
- Natural Diamond:
Terbentuk secara alami di dalam perut bumi selama miliaran tahun. Berlian ini terbentuk dari karbon murni yang mengalami tekanan dan suhu tinggi pada kedalaman sekitar 150-200 km di bawah permukaan bumi, kemudian dibawa ke permukaan melalui letusan vulkanik. - Lab Diamond:
Dibuat di laboratorium menggunakan dua metode utama: HPHT (High Pressure High Temperature) dan CVD (Chemical Vapor Deposition). Proses ini hanya memerlukan beberapa minggu untuk menghasilkan berlian dengan struktur yang sama seperti berlian alami.
2. Harga dan Nilai Pasar
- Natural Diamond:
Karena kelangkaannya dan waktu pembentukan yang sangat lama, berlian alami memiliki harga yang lebih tinggi. Nilainya juga lebih stabil dalam jangka panjang karena permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas. - Lab Diamond:
Umumnya 30–50% lebih murah dari berlian alami dengan kualitas yang setara. Meskipun semakin diminati, nilai jual kembali berlian laboratorium saat ini belum sekuat berlian alami.
3. Dampak Lingkungan dan Etika
- Natural Diamond:
Penambangan berlian sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan dan isu sosial seperti eksploitasi tenaga kerja dan “blood diamond” (berlian konflik). - Lab Diamond:
Dinilai lebih ramah lingkungan dan etis karena tidak melibatkan penambangan. Proses produksinya juga bisa menggunakan energi terbarukan, sehingga semakin diminati oleh konsumen yang peduli pada keberlanjutan.
4. Inklusi dan Ciri Internal
- Natural Diamond:
Biasanya memiliki inklusi alami, yaitu ketidaksempurnaan kecil yang terbentuk selama proses geologis. Inklusi ini sering digunakan untuk mengidentifikasi keaslian berlian. - Lab Diamond:
Bisa memiliki inklusi juga, namun berbeda jenis. Misalnya, dalam metode CVD, bisa muncul pola pertumbuhan yang khas. Dengan alat gemologi canggih, perbedaan ini dapat dikenali, meskipun secara visual sangat sulit dibedakan tanpa alat.
5. Sertifikasi dan Identifikasi
- Natural Diamond:
Disertifikasi oleh lembaga seperti GIA (Gemological Institute of America), dan biasanya disertai dengan laporan asal-usul dan kualitas. - Lab Diamond:
Juga dapat disertifikasi oleh GIA atau IGI, dengan label yang jelas menyebutkan bahwa berlian tersebut adalah hasil laboratorium. Ini penting agar konsumen mengetahui asal usul berlian yang mereka beli.
Kesimpulan
Baik lab diamond maupun natural diamond memiliki keindahan dan kekuatan yang sama. Perbedaan utama terletak pada asal-usul, harga, dampak lingkungan, inklusi internal, dan sertifikasi. Pilihan terbaik tergantung pada nilai yang kamu prioritaskan—apakah itu keaslian geologis, keberlanjutan, atau efisiensi biaya.
