
OCPD adalah singkatan dari Obsessive-Compulsive Personality Disorder atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Gangguan Kepribadian Obsesif-Komulsi. OCPD merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian yang termasuk dalam kategori gangguan psikologis, dimana individu menunjukkan pola perilaku yang kaku, perfeksionis, dan sangat terikat pada aturan dan detail.
OCPD adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki pola pikir dan perilaku yang sangat terorganisasi, rapi, dan perfeksionis secara ekstrem. Mereka cenderung menjadi sangat fokus pada aturan, daftar, dan kesempurnaan, sehingga sering kali mengorbankan fleksibilitas, kehangatan, dan aspek sosial kehidupan mereka. Berbeda dengan OCD (Obsessive-Compulsive Disorder), yang lebih ditandai oleh obsesi dan kompulsi yang tidak diinginkan dan mengganggu, OCPD lebih merupakan pola kepribadian yang kongenital dan stabil.
PERBEDAAN OCPD DAN OCD
Walaupun namanya mirip dan keduanya terkait dengan obsesi dan perilaku berulang, OCPD dan OCD adalah dua kondisi yang berbeda:
- OCD (Obsessive-Compulsive Disorder): Melibatkan obsesi dan kompulsi yang mendatangkan kecemasan dan biasanya diatasi dengan perilaku berulang. Individu dengan OCD merasa terganggu oleh pikiran dan tindakan tertentu yang tidak mereka inginkan.
- OCPD (Obsessive-Compulsive Personality Disorder): Lebih merupakan pola kepribadian yang stabil dan tidak selalu disertai kecemasan atau gangguan mental lainnya. Orang dengan OCPD biasanya merasa bahwa perilaku mereka adalah cara terbaik dan tidak merasa bahwa mereka memerlukan perubahan.
CIRI – CIRI DAN GEJALA
Beberapa ciri dan gejala yang umum ditemui pada orang dengan OCPD meliputi:
- Sangat perfeksionis dan merasa harus mengendalikan segala sesuatu.
- Terlalu fokus pada aturan, daftar, dan detail hingga mengabaikan makna utama dari tugas.
- Kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan karena terus-menerus melakukan revisi dan perbaikan.
- Sangat hemat dan enggan membelanjakan uang, bahkan untuk kebutuhan sendiri.
- Menuntut standar tinggi dari diri sendiri dan orang lain.
- Cenderung keras kepala dan sulit berkompromi.
- Kurang fleksibel dan enggan menerima perubahan.
- Menomorsatukan pekerjaan dan produktivitas di atas aspek sosial dan relasi personal.
DAMPAK DAN PENGOBATAN
Pola kepribadian ini bisa mempengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial individu. Mereka mungkin merasa stres karena selalu berusaha mencapai kesempurnaan dan merasa frustrasi jika tidak berhasil. Hubungan interpersonal juga bisa terganggu karena mereka sulit berempati dan terlalu fokus pada aturan dan rutinitas.
Meskipun OCPD adalah pola kepribadian yang stabil, terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu individu mengelola dan mengubah pola pikir serta perilaku yang terlalu kaku. Dukungan dari keluarga dan teman juga penting untuk membantu mereka menjadi lebih fleksibel dan menerima ketidaksempurnaan.
KESIMPULAN
OCPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola perfeksionis, kaku, dan terlalu terorganisasi. Memahami arti dan ciri-ciri OCPD penting agar bisa mengenali dan membantu individu yang mengalaminya agar mendapatkan penanganan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
