April 28, 2025

Ngunduh Wohing Pakarti” adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki makna mendalam dan sering digunakan dalam budaya dan filosofi Jawa. Secara harfiah, ungkapan ini dapat diterjemahkan sebagai “mengumpulkan hasil dari perbuatan” atau “menuai apa yang telah diperbuat.” Ungkapan ini mencerminkan konsep tanggung jawab, konsekuensi, dan keadilan alam terhadap tindakan seseorang.

Ungkapan ini berasal dari budaya Jawa yang kaya akan filosofi hidup dan ajaran moral. Dalam tradisi Jawa, setiap perbuatan manusia dianggap memiliki konsekuensi, baik atau buruk, yang akan kembali kepada pelakunya di kemudian hari. Prinsip ini sejalan dengan konsep karma dalam ajaran Hindu-Buddha, yang juga mempengaruhi budaya Jawa.

Makna dari Kata-perkata

  1. Ngunduh
    Berarti “mengumpulkan,” “memanen,” atau “mengambil hasil.” Kata ini menunjukkan aktivitas memperoleh sesuatu yang telah dipanen atau diperoleh dari usaha tertentu.
  2. Wohing
    Berasal dari kata “woh,” yang berarti “hasil,” “buah,” atau “hasil dari usaha.” Dalam konteks ini, “wohing” merujuk pada hasil dari perbuatan atau tindakan.
  3. Pakarti
    Berarti “perbuatan,” “tindakan,” atau “perbuatan manusia.” Kata ini mengacu pada segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh seseorang.

Arti dan Filosofi dari Ungkapan

Secara keseluruhan, “Ngunduh Wohing Pakarti” mengandung makna bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan menghasilkan hasil atau konsekuensi yang harus dipanen oleh pelakunya. Ungkapan ini mengajarkan prinsip keadilan alam dan tanggung jawab pribadi dalam menjalani kehidupan.

Misalnya, jika seseorang berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali kepadanya; sebaliknya, perbuatan jahat akan membawa akibat yang sesuai. Oleh karena itu, ungkapan ini mendorong masyarakat untuk berperilaku baik dan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri.

Ungkapan ini sering digunakan sebagai pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Dalam konteks pendidikan, nasihat, atau moral, “Ngunduh Wohing Pakarti” digunakan untuk menegaskan pentingnya bertindak secara bijaksana dan bertanggung jawab. Misalnya, dalam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbuat baik, orang tua atau guru akan mengingatkan bahwa mereka akan menuai hasil dari perbuatan mereka sendiri.

Kesimpulan

“Ngunduh Wohing Pakarti” adalah ungkapan filosofi Jawa yang mengandung pesan moral dan etika tentang tanggung jawab dan keadilan alam. Dengan memahami makna ini, kita diingatkan bahwa setiap perbuatan, baik maupun buruk, akan membawa hasilnya sendiri. Oleh karena itu, penting untuk selalu berbuat baik dan bertindak dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *