
Stoicism adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Yunani kuno dan berkembang di Roma. Filsafat ini didirikan oleh Zeno dari Citium pada abad ke-3 SM dan telah mempengaruhi banyak pemikir dan tokoh sepanjang sejarah. Stoicism mengajarkan tentang cara hidup yang selaras dengan alam dan mengembangkan kebajikan sebagai kunci untuk mencapai kebahagiaan.
Stoicism atau stoisisme berasal dari kata STOA yang berarti “serambi” dalam bahasa Yunani, tempat di mana Zeno dan pengikutnya berkumpul untuk berdiskusi. Filsafat ini berfokus pada pengembangan diri melalui pengendalian emosi, pemahaman tentang apa yang dapat dan tidak dapat dikendalikan, serta penerimaan terhadap kenyataan.
Para filsuf Stoic beranggapan bahwa kebahagiaan itu bukanlah untuk dikejar. Karena itu, mereka lebih memfokuskan tentang pada bagaimana cara mengurangi emosi negatif, mulai dari rasa marah, sedih, stres, dan galau.
MINDSET STOICISM
Mindset stoicism adalah cara berpikir yang diadopsi dari prinsip-prinsip stoisisme. Ini meliputi beberapa elemen kunci:
- Pengendalian Diri (Self-Control): Stoicism menekankan pentingnya pengendalian diri dan pengelolaan emosi. Dalam situasi sulit, alih-alih bereaksi secara impulsif, seorang penganut stoisisme akan berusaha untuk tetap tenang dan rasional.
- Penerimaan (Acceptance): Penerimaan adalah bagian penting dari stoisisme. Penganut stoisisme diajarkan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat mereka ubah dan fokus pada apa yang dapat mereka kendalikan, yaitu tindakan dan respons mereka sendiri.
- Kebajikan (Virtue): Menurut stoisisme, kebajikan adalah satu-satunya kebaikan sejati. Kebajikan mencakup kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri. Penganut stoisisme berusaha untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai ini.
- Ketidakberpihakan Emosional (Emotional Detachment): Stoicism mengajarkan bahwa kita harus mencoba untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal eksternal, seperti kekayaan, status, atau bahkan hubungan. Dengan tidak bergantung pada hal-hal tersebut untuk kebahagiaan, kita dapat mencapai ketenangan batin.
- Fokus pada Saat Ini (Present Moment Focus): Penganut stoisisme didorong untuk hidup di saat ini dan tidak terjebak dalam penyesalan masa lalu atau kecemasan tentang masa depan. Hal ini membantu mereka untuk lebih menikmati hidup dan mengatasi stres.
MANFAAT MINDSET STOICISM
Adopsi mindset stoicism dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
- Mengurangi Kecemasan: Dengan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan dan menerima hal-hal yang tidak dapat diubah, penganut stoisisme cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah.
- Meningkatkan Ketahanan: Stoicism mengajarkan pentingnya ketahanan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Ini membantu individu untuk tetap kuat dalam menghadapi situasi sulit.
- Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan mengembangkan kebajikan dan hidup sesuai dengan nilai-nilai ini, seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebih memuaskan dan bermakna.
KESIMPULAN
Mindset stoicism adalah pendekatan yang sangat berguna dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip stoisisme, individu dapat mengembangkan pengendalian diri, penerimaan, dan fokus pada kebajikan, yang semua ini berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, filosofi stoisisme menawarkan alat yang berharga untuk mencapai ketenangan batin dan kebahagiaan sejati.
