Susu merupakan salah satu sumber nutrisi penting bagi tubuh. Namun, banyak orang sering kali bingung membedakan antara susu UHT (Ultra High Temperature) dan fresh milk (susu segar). Kedua jenis susu ini memiliki karakteristik, proses pengolahan, dan manfaat yang berbeda. Artikel ini akan membahas lima perbedaan utama antara susu UHT dan fresh milk.
1. Proses Pengolahan
- Susu UHT: Diproses dengan pemanasan suhu sangat tinggi (135–140°C) selama 2–5 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya.
- Fresh Milk: Dipasteurisasi pada suhu lebih rendah (sekitar 72°C) selama 15 detik untuk membunuh sebagian besar bakteri patogen, tetapi mempertahankan rasa alami susu.
2. Masa Penyimpanan
- Susu UHT: Memiliki masa simpan yang lebih lama, biasanya hingga 6 bulan jika kemasan belum dibuka dan disimpan pada suhu ruangan.
- Fresh Milk: Harus disimpan di lemari pendingin dan memiliki masa simpan yang lebih singkat, biasanya hanya 3–7 hari setelah produksi.
3. Kandungan Gizi
- Susu UHT: Kandungan gizinya relatif stabil meskipun ada sedikit kehilangan vitamin sensitif panas, seperti vitamin C dan B kompleks.
- Fresh Milk: Kandungan gizinya lebih alami dan lebih sedikit mengalami perubahan akibat proses pemanasan yang lebih ringan.
4. Rasa dan Tekstur
- Susu UHT: Rasa susu sedikit berubah akibat proses pemanasan suhu tinggi.
- Fresh Milk: Memiliki rasa yang lebih segar dan alami, mirip dengan susu yang baru diperah.
5. Praktisitas
- Susu UHT: Lebih praktis karena tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari pendingin sebelum dibuka.
- Fresh Milk: Lebih cocok untuk dikonsumsi segera dan membutuhkan penyimpanan di suhu dingin.
Kesimpulan Baik susu UHT maupun fresh milk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Susu UHT cocok untuk konsumen yang mengutamakan kepraktisan dan masa simpan yang lebih lama, sementara fresh milk lebih ideal bagi mereka yang menginginkan rasa alami dan nutrisi yang lebih optimal. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.