Desember 7, 2024

Rugby dan American football adalah dua olahraga yang sering dianggap mirip karena keduanya melibatkan tim besar, bola oval, dan tujuan utama untuk mencetak poin dengan membawa bola ke zona lawan. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan signifikan dalam aturan, strategi, dan cara permainan dijalankan. Berikut ini adalah lima perbedaan utama antara rugby dan American football.

1. Aturan Permainan dan Struktur Waktu

Rugby:
Rugby dimainkan dalam dua babak yang masing-masing berdurasi 40 menit (dalam rugby union), dengan waktu berjalan terus kecuali jika terjadi pelanggaran atau jeda penting. Setelah itu, babak kedua dimulai tanpa adanya istirahat panjang. Dalam rugby, jika bola keluar lapangan, permainan dilanjutkan dengan line-out, di mana pemain saling lempar bola ke dalam lapangan.

American Football:
Dalam American football, permainan dibagi menjadi empat kuarter, masing-masing berdurasi 15 menit. Namun, waktu berhenti cukup sering, misalnya saat ada time-out, pergantian pemain, atau apabila bola keluar lapangan. Permainan juga dihentikan setelah setiap down, yang memberi kesempatan bagi tim untuk merencanakan strategi mereka lebih detail. Dengan banyaknya waktu yang terbuang, durasi total pertandingan American football bisa lebih lama, dengan pertandingan berlangsung hingga tiga jam.

2. Jumlah Pemain dan Posisi di Lapangan

Rugby:
Tim rugby terdiri dari 15 pemain (dalam rugby union) atau 13 pemain (dalam rugby league), dan pembagian posisinya lebih sederhana. Ada pemain depan (forward) yang lebih fokus pada kekuatan fisik untuk merebut bola, dan pemain belakang (back) yang lebih mengutamakan kecepatan serta keterampilan teknis. Pemain biasanya memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk bergerak ke seluruh lapangan.

American Football:
Tim American football terdiri dari 11 pemain per tim di lapangan, namun mereka terbagi menjadi tiga unit: serangan (offense), pertahanan (defense), dan tim khusus (special teams). Setiap unit memiliki peran yang sangat spesifik. Tim serangan memiliki quarterback yang mengatur permainan, sedangkan tim pertahanan memiliki berbagai pemain dengan tugas berbeda seperti linemen, cornerback, dan linebacker. Setiap posisi diatur dengan jelas dan terbatas pada wilayah tertentu di lapangan.

3. Cara Menguasai dan Mengoper Bola

Rugby:
Di rugby, bola harus dipindahkan dengan cara menggiring (dribbling) atau mengoper bola ke belakang, tetapi bola tidak boleh dilempar ke depan. Jika bola dilempar ke depan atau terjatuh, tim lawan akan mendapatkan scrum, yaitu sebuah pertandingan kecil di mana kedua tim saling mengadu kekuatan di garis tengah. Penyerangan biasanya bergerak dengan bola yang digiring oleh pemain atau dengan operan yang cepat antar pemain.

American Football:
American football memungkinkan pemain untuk melempar bola ke depan dalam bentuk pass, yang merupakan salah satu elemen kunci dalam strategi serangan. Quarterback, biasanya pemain yang memiliki kemampuan melempar bola paling kuat dan akurat, akan menerima bola dari pusat (center) dan mencoba melemparkan bola ke pemain lain (receiver) yang berlari menuju zona touchdown lawan. Selain itu, bola juga bisa dibawa lari oleh pemain running back, atau ditendang oleh pemain kicker dalam situasi tertentu.

4. Kontak Fisik dan Tanggapan terhadap Pelanggaran

Rugby:
Rugby dikenal dengan kontak fisik yang sangat intens. Pemain diperbolehkan untuk melakukan tekel pada lawan, tetapi mereka harus berhati-hati agar tidak melakukan tekel di atas bahu lawan atau dengan cara berbahaya. Setelah tekel, bola harus segera dilepaskan, dan pemain lain harus mengeluarkan bola dengan cara menggiring atau mengoper. Dalam rugby, pelanggaran lebih sering diatasi dengan scrum atau penalti.

American Football:
Dalam American football, kontak fisik juga sangat penting, namun perbedaan terletak pada penggunaan pelindung tubuh. Pemain mengenakan pelindung tubuh yang cukup lengkap, termasuk helm, pelindung bahu, dan pelindung tubuh lainnya. Akibatnya, tekel dalam football sering kali lebih keras dan memiliki lebih banyak dampak fisik. Jika terjadi pelanggaran (seperti holding atau interference), tim yang melanggar akan diberi penalti berupa mundurnya jarak permainan.

5. Mencetak Poin

Rugby:
Di rugby, ada beberapa cara untuk mencetak poin. Cara utama adalah dengan mencetak try, yaitu membawa bola melewati garis gol lawan dan menaruhnya di tanah (bernilai 5 poin dalam rugby union).Tim juga dapat mencetak poin dengan penalti kick (3 poin) atau drop goal (3 poin). Permainan lebih berfokus pada kontinuitas permainan dan penguasaan bola.

American Football:
Di American football, tim dapat mencetak poin dengan beberapa cara, termasuk touchdown (6 poin) yang dicapai dengan membawa bola ke zona end zone lawan.Poin lainnya dapat diperoleh melalui field goal (3 poin), safety (2 poin), dan extra point setelah touchdown. Secara keseluruhan, mencetak poin dalam American football melibatkan lebih banyak variasi dalam strategi dan perencanaan permainan.


Kesimpulan

Meskipun rugby dan American football memiliki beberapa elemen yang tampak mirip, seperti bola oval dan tujuan untuk mencetak poin dengan membawa bola ke zona lawan, keduanya sangat berbeda dalam aturan, strategi, dan cara permainan dilakukan. Rugby lebih mengutamakan kelancaran permainan dan kontak fisik tanpa banyak waktu berhenti, sementara American football memiliki struktur permainan yang lebih terpisah, dengan peran yang sangat spesifik bagi setiap pemain dan seringnya waktu berhenti dalam pertandingan. Pemahaman tentang perbedaan ini dapat membantu penggemar olahraga menghargai kedua permainan tersebut dalam konteks yang lebih tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *