Oktober 11, 2024

P Diddy dan Kontroversi Penjualan Organ: Fakta atau Isu Sembunyi?

Dalam beberapa tahun terakhir, nama P Diddy mencuat dalam berbagai kontroversi, tetapi rumor terbaru tentang keterlibatannya dalam penjualan organ menimbulkan kehebohan. Meskipun banyak yang menyebut ini sebagai berita sensasional, penting untuk mendelvasi fakta di balik klaim tersebut.

Isu ini bermula dari laporan mantan pacar P Diddy yang melaporkannya atas kasus kekerasan, .Baru-baru ini, rumahnya di Miami dan Los Angeles digerebek oleh pihak berwajib. Polisi nemuin seribu botol pelumas, baby oil, serta tiga senapan AR-15. menurut laporan dari Page Six pada Selasa (17/9), penggerebekan ini terjadi pada Maret 2024 dan dilakukan terkait penyelidikan acara-acara panas yang digelar oleh Diddy, dikenal dengan sebutan Freak Offs.

Freak Offs bukan sekedar pesta biasa, tapi disebut sebagai “pertunjukan seksual yang berlangsung lama” dan bisa jalan terus selama beberapa hari.dalam pesta tersebut, korban-korban perdagangan seksual dituduh dipaksa untuk berhubungan dengan pekerja seks.

Diddy diduga merekam sesi-sesi panas tersebut dan pakai rekamannya untuk memeras para korban.Saat rumahnya digerebek, selain seribu botol pelumas, polisi juga nemuin barang-barang lain , seperti narkoba dan senjata.

Tidak hanya itu, dokumen pengadilan juga ngejelasin lebih detail soal bagaimana ruangan-ruangan tempat pesta ini berlangsung. Dipenuhi dengan pelumas, baby oil, linen tambahan, dan pencahayaan remang-remang, udah kayak set film aja.

Pegawai-pegawai Diddy juga tidak lepas dari sorotan. Mereka disebut terlibat dalam mengurus pesta, mulai dari membersihkan ruangan setelah acara selesai, sampai nyiapin minuman keras dan uang saweran buat para pekerja seks.

Tidak hanya soal pesta seks dan pelumas yang jadi sorotan. Diddy juga dituduh melakukan kekerasan selama Freak Offs ini berlangsung. Dalam dakwaan disebutkan, dia sering memukul, menendang, bahkan menyeret rambut para korban.

Selain itu, dia juga diduga mengontrol hidup mereka, mulai dari penampilan, tempat tinggal, bahkan rekam medis mereka. sehingga para korban di bawah kendali sang rapper.

Para korban sendiri merasa tidak bisa menolak permintaan Diddy. jika berani menolak, mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan atau bahkan mendapat ancaman fisik dan mental.

Diddy diduga juga menggunakan rekaman-rekaman “panas” yang dia buat sebagai cara untuk memastikan para korban tetap diam dan patuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *