Dalam dunia teh, green tea dan matcha sering kali menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang mencari manfaat kesehatan dan rasa yang menyegarkan. Meskipun kedua jenis teh ini berasal dari daun teh Camellia sinensis, mereka memiliki beberapa perbedaan penting yang mempengaruhi rasa, kandungan nutrisi, dan cara penyajiannya. Berikut adalah lima perbedaan utama antara green tea dan matcha yang perlu Anda ketahui:
1. Proses Pengolahan
Green Tea: Proses pembuatan green tea dimulai dengan memetik daun teh segar, yang kemudian dikukus atau dipanggang untuk menghentikan oksidasi. Setelah itu, daun teh dikeringkan dan digulung untuk membentuk berbagai bentuk daun. Proses ini menghasilkan teh dengan rasa yang lembut dan warna hijau pucat.
Matcha: Berbeda dengan green tea, matcha dibuat dari daun teh yang dikenal sebagai tencha. Daun teh ini ditumbuk menjadi bubuk halus setelah mengalami proses pengolahan khusus, yang melibatkan perlakuan dengan uap dan pengeringan. Proses ini membuat matcha lebih intens dalam rasa dan nutrisi dibandingkan dengan green tea.
2. Kandungan Kafein
Green Tea: Kandungan kafein dalam green tea bervariasi tergantung pada cara penyajiannya, tetapi umumnya lebih rendah daripada matcha. Secangkir green tea biasanya mengandung sekitar 20-30 mg kafein per cangkir.
Matcha: Matcha memiliki kandungan kafein yang jauh lebih tinggi karena saat mengonsumsinya, Anda meminum seluruh bubuk daun teh. Sebuah cangkir matcha dapat mengandung sekitar 70-80 mg kafein, memberikan dorongan energi yang lebih kuat dibandingkan dengan green tea.
3. Rasa dan Aroma
Green Tea: Green tea memiliki rasa yang cenderung ringan dan segar dengan sentuhan rasa herba atau rumput. Aroma green tea juga lebih halus dan kurang intens dibandingkan dengan matcha.
Matcha: Matcha menawarkan rasa yang lebih kaya dan kompleks dengan sedikit rasa manis dan umami yang khas. Karena bubuk matcha terbuat dari seluruh daun teh, rasa teh ini lebih mendalam dan memberikan pengalaman yang lebih berani dan menyeluruh.
4. Cara Penyajian
Green Tea: Green tea disajikan dengan menyeduh daun teh dalam air panas, biasanya pada suhu sekitar 70-80 derajat Celsius. Waktu seduh bervariasi tetapi umumnya sekitar 2-3 menit. Green tea disajikan dalam bentuk cairan, dan daunnya tidak dimakan.
Matcha: Matcha disajikan dengan mencampurkan bubuk matcha dengan air panas menggunakan alat khusus seperti chasen (batang bambu) hingga tercampur dengan baik dan berbusa. Dalam penyajian matcha, bubuk teh sepenuhnya larut dalam air, sehingga Anda mengonsumsi seluruh daun teh dalam bentuk cair.
5. Kandungan Nutrisi
Green Tea: Green tea mengandung berbagai antioksidan, seperti catechin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG). Meskipun kaya akan manfaat kesehatan, konsentrasi antioksidan dalam green tea lebih rendah dibandingkan dengan matcha karena daun teh tidak sepenuhnya dikonsumsi.
Matcha: Karena matcha melibatkan konsumsi seluruh daun teh yang digiling halus, ia menawarkan konsentrasi antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan green tea. Matcha juga kaya akan L-theanine, asam amino yang memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fokus, serta berbagai vitamin dan mineral yang lebih terkonsentrasi.
Kesimpulan
Meskipun green tea dan matcha berasal dari sumber yang sama, perbedaan dalam proses pengolahan, kandungan kafein, rasa, cara penyajian, dan kandungan nutrisi membuat masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Green tea menawarkan rasa yang lembut dan rendah kafein, sedangkan matcha memberikan rasa yang lebih kuat dan manfaat nutrisi yang lebih tinggi. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda memilih jenis teh yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan kesehatan Anda.