Setiap musim, Persebaya Surabaya tidak pernah gagal menghadirkan kejutan dengan kemunculan talenta-talenta muda yang menjanjikan. Klub ini telah lama dikenal sebagai salah satu tim sepak bola terkemuka di Indonesia, yang selalu konsisten dalam melahirkan pemain-pemain berbakat serta berpotensi besar.
Melalui program pembinaan kelompok usia serta pelaksanaan kompetisi internal, Persebaya berhasil mengembangkan dan mengasah bakat-bakat muda. Hal ini memberi mereka kesempatan yang lebih besar untuk menampilkan kemampuan mereka di tim senior, termasuk dalam kompetisi bergengsi seperti Liga 1.
Tidak mengherankan apabila hampir setiap tahun, pemain muda dari Persebaya selalu menjadi andalan, baik di tingkat klub maupun di tim nasional Indonesia. Pemain-pemain muda ini secara konsisten menunjukkan performa luar biasa, sehingga mampu menarik perhatian pelatih dan penggemar sepak bola di seluruh negeri.
Beberapa contoh pemain sukses yang berasal dari Persebaya termasuk penjaga gawang berbakat seperti Ernando Ari Sutaryadi dan pemain andalan lainnya, Toni Firmansyah, yang hingga saat ini masih menunjukkan kesetiaan dan dedikasi mereka dalam membela klub kebanggaan Surabaya tersebut.
Ada juga Marselino Ferdinan yang telah meraih kesuksesan dengan berkarir di luar negeri, serta Rizky Ridho yang kini menunjukkan keahliannya bermain di Persija Jakarta. Selain itu, ada pula Rachmat Irianto yang dengan bangga memperkuat skuad Persib Bandung.
Memasuki musim baru Liga 1 2024-2025, nama Alfan Suaib berhasil mencuri perhatian publik sepak bola pada laga pekan pertama melawan PSS Sleman yang berlangsung beberapa waktu lalu. Penampilannya yang menonjol dan kontribusinya yang signifikan selama pertandingan membuatnya menjadi sorotan utama di awal musim ini.
Pemain muda ini berhasil memanfaatkan setiap peluang yang diberikan kepadanya dengan tampil sangat cemerlang di sektor sayap kanan. Dia menunjukkan permainan yang sangat agresif dan dinamis, serta menjadi kreator utama peluang bagi tim yang dikenal dengan julukan Bajul Ijo tersebut. Performanya yang impresif ini membuatnya menjadi salah satu pemain kunci dalam strategi tim.
Pelatih Paul Munster memberikan apresiasi tinggi kepada Alfan yang dipercaya menjadi starter menggantikan Malik Risaldi yang cedera. Keputusan ini terbukti tepat karena Alfan sukses merepotkan lini pertahanan lawan dan menciptakan peluang hampir berbuah gol.
Alfan Suaib adalah produk berbakat dari Elite Pro Academy (EPA) U20 yang dikenal dengan kegigihannya yang luar biasa saat bermain naik turun di lapangan. Tidak hanya mendapat apresiasi dari pelatih, tetapi juga komentator pertandingan dan Bonek, suporter setia, memberikan pujian khusus atas dedikasi dan performanya.
Alfan mengakui bahwa selama 45 menit pertama menjalani pertandingan, dirinya masih merasa kesulitan dalam menghadapi pertahanan kokoh dari tim PSS Sleman dalam laga debutnya di Liga 1. Ia merasakan tekanan yang cukup besar dan kesulitan menembus lini belakang lawan yang tampil sangat solid dan terorganisir dengan baik.
Alfan berkata: “Sebenarnya masih kesulitan karena ini kan pertama kali saya bermain di Liga 1, jadi masih grogi.”
Alfan Suaib sebenarnya bukan sosok asing di tim yang dikenal dengan sebutan Bajul Ijo ini. Musim lalu, ia sudah bergabung sebagai pemain yang dipromosikan dari tim U20 ke tim senior. Namun, kesempatan baginya untuk tampil di lapangan masih sangat terbatas dan belum banyak mendapatkan waktu bermain yang cukup untuk menunjukkan kemampuannya.
Kini, di pertandingan berikutnya Liga 1 2024-2025, ia berharap dapat meningkatkan performanya.
Karena persaingan di posisi aslinya sebagai winger kanan sangat ketat, dengan kehadiran pemain seperti Malik Risaldi dan Kasim Botan, ia harus berusaha lebih keras untuk bersaing dan mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak. Ia perlu menunjukkan performa terbaiknya dalam setiap latihan dan pertandingan agar dapat menarik perhatian pelatih dan mendapatkan lebih banyak menit bermain di lapangan.
Alfan berkata: “Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Saya janji akan membantu Persebaya meraih hasil maksimal.”